Baterai Solid State Masih Jauh dari Kenyataan, Ini Kendalanya

Sabtu 19-07-2025,10:48 WIB
Reporter : Mujitahidin
Editor : Budi Setiawan
Baterai Solid State Masih Jauh dari Kenyataan, Ini Kendalanya

MEDIALAMPUNG.CO.ID — Baterai solid state kerap digadang-gadang sebagai masa depan kendaraan listrik: lebih aman, lebih cepat mengisi daya, dan memiliki kapasitas lebih tinggi dibanding baterai lithium-ion konvensional.

Namun, kenyataan di balik teknologi canggih ini masih jauh dari harapan.

Di tengah ambisi sejumlah raksasa otomotif global seperti Toyota, Volkswagen, dan Hyundai yang menargetkan produksi massal baterai solid state pada 2026–2027, para ahli mulai menyuarakan keraguan.

Mereka menyebut target tersebut terlalu optimistis, bahkan tidak realistis dalam waktu dekat.

BACA JUGA:10 Motor Listrik Terbaik 2025 di Indonesia: Irit, Bebas Emisi, dan Siap Mengaspal

Hal ini ditegaskan oleh Wang Fang, Kepala Ilmuwan di China Automotive Technology & Research Center (CATARC), dalam Forum Otomotif China 2025 yang digelar awal Juli lalu.

Wang menjelaskan bahwa masih ada empat tantangan besar yang menghambat adopsi luas baterai solid state:

  • Saluran konduksi ion belum stabil dan efisien
  • Proses produksi yang kompleks dan belum skalabel
  • Standar keamanan yang belum mapan
  • Biaya produksinya yang jauh lebih mahal bila dibandingkan dengan baterai konvensional

“Meskipun baterai solid state punya potensi besar, kita belum berada pada tahap di mana teknologi ini bisa diproduksi massal secara ekonomis dan aman,” kata Wang seperti dikutip Car News China, Jumat (18 Juli 2025).

BACA JUGA:Dominasi Ponsel Huawei Geser Posisi iPhone di China

Salah satu alasan mengapa teknologi ini begitu dinanti adalah kapasitas energinya yang bisa dua kali lipat dari baterai lithium-ion biasa, serta ketahanannya terhadap suhu ekstrem.

Namun, justru karena batas aman baterai solid state lebih tinggi, ketika melebihi ambang batas tersebut, risiko kerusakan hingga kebakaran bisa lebih fatal.

Faktanya hingga pertengahan 2025 ternyata belum ada satu pun produsen yang mampu membuktikan daya tahan dan keamanan baterai solid state dalam skala produksi massal.

Klaim dari perusahaan seperti SAIC Group dan Gotion High-Tech baru sebatas hasil uji laboratorium dan belum teruji dalam kondisi penggunaan nyata (real-world testing).

BACA JUGA:Volvo Akan Produksi SUV XC60 di AS Mulai 2026, Antisipasi Tarif Impor dan Genjot Penjualan

Untuk mengantisipasi itu, otoritas di China mulai mengambil langkah.

Kategori :