5. Plasmodium knowlesi
Awalnya hanya diketahui menyerang primata, namun kini telah diidentifikasi juga menginfeksi manusia, terutama di wilayah Asia Tenggara. Infeksi dari P. knowlesi berkembang sangat cepat dan dapat menyebabkan gejala akut yang menyerupai malaria yang disebabkan oleh P. falciparum.
Di dalam sel darah merah, parasit berkembang lebih lanjut dan menghancurkan sel-sel tersebut, melepaskan lebih banyak merozoit ke dalam darah dan memicu gejala malaria. Proses ini terus berulang, menimbulkan gejala-gejala seperti;
- Demam tinggi yang muncul secara periodik
- Menggigil hebat diikuti oleh keringat berlebihan
- Sakit kepala
- Mual dan muntah
- Nyeri otot dan kelelahan parah
BACA JUGA:Wagub Lampung Dorong Perempuan Jadi Agen Perubahan Lewat Dikbar Perempuan Bangsa
Bila tidak mendapatkan penanganan medis yang tepat, infeksi ini bisa menyebabkan kerusakan organ internal dan komplikasi serius.
Parisit Plasmodium, terutama P. falciparum, tergolong sangat berbahaya karena;
- Kemampuan berkembang biak yang cepat: Parasit ini dapat menggandakan dirinya dengan cepat di dalam tubuh, sehingga memperburuk kondisi pasien dalam waktu singkat.
- Variasi gejala yang membingungkan: Gejalanya kerap menyerupai penyakit lain seperti flu atau demam berdarah, yang bisa menyebabkan keterlambatan diagnosis.
- Kemampuan bersembunyi: Beberapa spesies seperti P. vivax dan P. ovale mampu bertahan dalam hati dalam kondisi dorman, dan dapat menyebabkan malaria kambuhan bahkan setelah bertahun-tahun sembuh.
- Resistensi terhadap obat: Di beberapa daerah, parasit Plasmodium telah mengalami mutasi yang membuatnya kebal terhadap obat antimalaria tertentu, sehingga menyulitkan proses pengobatan dan memperpanjang masa penyembuhan.
BACA JUGA:Suzuki Sidekick Pickup, Si Kuda Besi Medan Berat
Strategi Pencegahan Infeksi Plasmodium
Karena malaria menyebar melalui gigitan nyamuk, maka pencegahan yang paling efektif adalah dengan melindungi diri dari gigitan tersebut;
- Gunakan kelambu berinsektisida saat tidur, terutama di daerah endemis.
- Oleskan krim antinyamuk atau gunakan semprotan anti serangga di dalam dan sekitar rumah.
- Kenakan pakaian tertutup saat berada di luar rumah, terutama pada sore dan malam hari.
- Hilangkan genangan air di sekitar lingkungan rumah yang bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk.
- Bagi yang akan bepergian ke daerah dengan tingkat malaria tinggi, disarankan mengonsumsi obat profilaksis (pencegah) sesuai petunjuk tenaga medis.(*)