Hanya Segelintir yang Bertahan, Ratusan Merek Mobil Listrik China Diambang Kehancuran

Selasa 08-07-2025,10:58 WIB
Reporter : Mujitahidin
Editor : Budi Setiawan

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Pasar mobil listrik (EV) China yang semula menjanjikan kini menghadapi realita keras: dari ratusan merek yang muncul dalam satu dekade terakhir, hanya sekitar 15 merek yang diperkirakan akan bertahan hingga 2030.

Berdasarkan laporan terkini dari firma konsultan global AlixPartners yang dikutip oleh Carscoops pada 8 Juli 2025 yang memperingatkan bahwa proses konsolidasi besar-besaran kini tengah terjadi di industri kendaraan listrik China.

Hanya sebagian kecil perusahaan yang dinilai akan tetap eksis dan kompetitif dalam lima tahun ke depan, sementara sisanya diprediksi akan runtuh di tengah persaingan sengit dan perang harga yang brutal.

Pada tahun 2018, China memiliki lebih dari 500 perusahaan yang mengembangkan kendaraan listrik dan energi baru (NEV).

BACA JUGA:Wuling Air ev Terbakar di Bandung, Bukan Karena Baterai: Ini Penjelasan Resmi Pabrikan

Namun per Juni 2024, jumlah itu menyusut drastis menjadi 129 perusahaan yang masih menjual kendaraan di pasar domestik. Dan dari jumlah itu, hanya segelintir yang benar-benar mencetak keuntungan nyata.

Menurut data industri ternyata hingga Maret 2025 hanya ada tiga perusahaan EV China yang sudah membukukan laba bersih konsisten:

  • BYD Auto, pemimpin pasar EV domestik
  • Li Auto yaitu sebuah perusahaan yang fokus pada SUV berteknologi extended range
  • Seres Group, pemilik merek Aito, Seres, dan Landian

Beberapa merek lain seperti Zeekr (anak usaha Geely), Xpeng, dan Leapmotor dilaporkan berada dalam tahap mendekati titik impas (break-even point), namun belum benar-benar mencetak keuntungan.

BACA JUGA:Cara Top Up Diamond Mobile Legends dengan Harga Termurah

Menurut Stephen Dyer, Managing Director AlixPartners untuk kawasan Asia, ekosistem EV di China adalah salah satu yang paling kompetitif di dunia.

“Perang harga yang ekstrem dan percepatan inovasi menjadikan pasar ini sangat dinamis, namun juga penuh tekanan bagi produsen,” ujarnya.

China memang telah menjadi laboratorium inovasi EV global. Banyak merek baru mendorong batas teknologi, mulai dari baterai berbasis natrium hingga sistem kendaraan otonom generasi baru.

Namun, gempuran inovasi ini sering kali tidak dibarengi dengan stabilitas keuangan yang memadai.

BACA JUGA:CFMoto Papio XO-2: Motor Mini Scrambler Bergaya Neo-Retro

Salah satu faktor yang memperlambat proses seleksi alam ini adalah intervensi pemerintah daerah.

Kategori :