
Banyak orang tidak menyadari bahwa skoliosis dapat muncul secara bertahap dan diam-diam. Beberapa kasus terjadi sejak masa remaja, dan tidak sedikit yang baru terdiagnosis saat dewasa.
Skoliosis yang tidak ditangani dengan baik bisa berlanjut menjadi kondisi yang lebih serius dan bahkan menekan organ dalam seperti paru-paru atau jantung jika terjadi pada bagian dada.
Putri pun menekankan pentingnya pemeriksaan postur tubuh secara rutin, terapi fisioterapi yang berkelanjutan, dan latihan khusus untuk memperbaiki keseimbangan otot di punggung.
Ia mengaku telah menjalani berbagai pengobatan dan terapi agar dapat mengendalikan rasa nyeri serta memperbaiki postur tubuh.
BACA JUGA:Sumber Kekayaan Syifa Hadju, Aktris Muda yang Memilih Vakum dari Dunia Akting
Setelah pengakuannya beredar, banyak penggemar dan publik figur lain memberikan dukungan dan simpati kepada Putri. Mereka menyampaikan pesan-pesan semangat serta mengapresiasi keberaniannya berbagi kisah yang cukup pribadi.
Langkah Putri Patricia dinilai sebagai bentuk keberanian dan inspirasi, terutama bagi masyarakat yang mungkin tengah menghadapi masalah kesehatan serupa namun belum memiliki keberanian untuk mencari bantuan atau bercerita.
Isu skoliosis memang belum banyak mendapat sorotan di masyarakat Indonesia. Padahal, kebiasaan duduk yang buruk, kurangnya aktivitas fisik, dan penggunaan gadget dalam waktu lama telah meningkatkan risiko gangguan postur di kalangan anak muda.
Cerita Putri Patricia membuka mata banyak orang bahwa gangguan tulang belakang bisa terjadi pada siapa saja, termasuk mereka yang terlihat aktif dan sehat dari luar.
BACA JUGA:Perjalanan Dewi Yull Hadapi Kebutaan Mata Kanan: Dari Gelembung Hingga Retina Lepas
Dengan keterbukaannya, Putri berharap masyarakat bisa lebih peduli terhadap postur tubuh, tidak mengabaikan rasa nyeri punggung, dan lebih sadar pentingnya fisioterapi serta olahraga postur seperti pilates atau yoga sebagai bagian dari gaya hidup sehat.
Pengalaman Putri Patricia adalah pengingat bahwa kesehatan bukanlah sesuatu yang bisa dianggap remeh, bahkan bagi mereka yang tampak sempurna di depan kamera.
Dengan membagikan kisahnya, Putri telah menjadi suara bagi banyak orang yang mungkin sedang menghadapi kondisi serupa namun belum tahu harus berbuat apa.
Semoga langkah inspiratif ini bisa mendorong lebih banyak masyarakat untuk peduli terhadap kesehatan tulang belakang dan tidak menunda-nunda pemeriksaan medis. (*)
