
Honda mendesain CUV e dengan ergonomi yang mendukung kenyamanan dan kemudahan penggunaan.
Dek tengah yang luas dan datar memudahkan naik-turun, sementara joknya dibuat rendah agar dapat digunakan oleh pengendara dari berbagai tinggi badan.
Selain itu, hadir pula bagasi penyimpanan di bawah jok, cukup untuk membawa barang-barang kecil seperti helm half-face atau tas harian.
Terdapat pula port USB untuk pengisian daya smartphone, serta panel instrumen digital minimalis yang menampilkan informasi penting seperti kecepatan, status baterai, dan indikator sistem.
BACA JUGA:Yamaha Uji Coba XMAX Hybrid: Skutik Premium Kini Lebih Ramah Lingkungan dan Canggih
Meski belum dikonfirmasi, CUV e kemungkinan akan dilengkapi dengan sistem konektivitas pintar berbasis aplikasi, seperti yang mulai banyak diadopsi oleh motor listrik masa kini.
Fitur seperti navigasi, notifikasi cuaca, hingga pelacakan kendaraan berpotensi menjadi bagian dari ekosistem digital Honda di masa depan.
CUV e ditujukan untuk pengguna urban milenial dan Gen Z yang membutuhkan kendaraan ringan, efisien, dan stylish.
Honda melihat peluang besar di pasar Asia Tenggara, termasuk Indonesia, sebagai target ekspansi kendaraan listrik dua roda dalam beberapa tahun mendatang.
BACA JUGA:Morbidelli T1002VX: Motor Sport-Touring Bertenaga Besar dari Italia, Siap Taklukkan Jalan Raya
Meskipun masih berstatus konsep, Honda memberi sinyal kuat bahwa versi produksi dari CUV e akan mulai dipasarkan dalam 1–2 tahun ke depan, seiring dengan penguatan infrastruktur baterai swap dan ekosistem kendaraan listrik.
Honda CUV e adalah gambaran nyata dari arah baru mobilitas kota yang bersih, pintar, dan efisien.
Dengan desain yang menarik, sistem baterai tukar, serta pendekatan ergonomis untuk penggunaan harian, motor ini berpotensi menjadi tulang punggung transportasi masa depan di perkotaan.
Sebagai pelopor motor-motor ikonik di dunia, langkah Honda dalam mengembangkan CUV e memperlihatkan keseriusan mereka dalam menjawab tantangan perubahan iklim dan kebutuhan mobilitas modern.