
“Banyak ibu-ibu di desa yang punya waktu untuk belajar, tapi pelatihan digitalnya harus disesuaikan. Di sinilah pemuda bisa turun tangan, menjadi fasilitator dan jembatan,” tambahnya.
BACA JUGA:Tantangan Masih Membayangi tapi Penjualan BYD Tembus Rekor di 2025
BACA JUGA:Perjalanan Dewi Yull Hadapi Kebutaan Mata Kanan: Dari Gelembung Hingga Retina Lepas
Lebih jauh, Gubernur Mirza berharap KNPI dapat berkembang menjadi wadah kolaboratif lintas sektor, bukan sekadar alat politik.
“Politik itu hanya 6 persen dari perputaran kekuasaan. Sekarang yang paling penting adalah kolaborasi,” tandasnya.
Ketua Umum DPP KNPI, Ryano Panjaitan, dalam sambutannya mengajak seluruh organisasi kepemudaan untuk bersikap adaptif terhadap perubahan dan mengambil peran aktif di sektor-sektor strategis.
“Bonus demografi tidak akan bermanfaat jika tidak diarahkan dengan jelas. Pemuda harus diberdayakan di sektor konkret seperti UMKM, teknologi, dan inovasi,” ungkap Ryano.
BACA JUGA:Alhamdulillah, 306 Jamaah Haji Asal Lampung Barat Tiba di Asrama Haji, Bandar Lampung
BACA JUGA:303 Atlet Ikut Memeriahkan Kejuaraan Tinju Bhayangkara Boxing Clash 2025
Ia menegaskan bahwa KNPI harus menjadi akselerator peningkatan kapasitas pemuda, bukan hanya tempat berkumpul.
“Tujuan kita adalah agar siapa pun yang masuk KNPI, kehidupannya menjadi lebih baik,” tegasnya.
Sementara Gubernur Kalimantan Tengah, Agustiar Sabran, juga menekankan pentingnya peran pemuda dalam menyongsong visi Indonesia Emas 2045.
Menurutnya, kecerdasan intelektual harus disertai dengan sikap dan karakter yang kuat.
BACA JUGA:Penjualan Mobil Listrik Xiaomi Melejit di China, Ekspansi Internasional Diundur ke 2027
“Pemuda harus menjadi agen perubahan yang memiliki mindset positif, attitude yang baik, dan karakter yang tangguh agar mampu bersaing di era disrupsi,” ujar Agustiar.
Ia menyampaikan dukungan penuh Kalimantan Tengah sebagai tuan rumah Rapimpurnas dan forum-forum strategis lain yang mengusung gagasan besar pemuda Indonesia.