Pusung Tagel: Ikon Kedewasaan dan Keanggunan Perempuan Bali

Senin 30-06-2025,18:55 WIB
Reporter : Romdani
Editor : Budi Setiawan
Pusung Tagel: Ikon Kedewasaan dan Keanggunan Perempuan Bali

MEDIALAMPUNG.CO.ID  - Dalam budaya Bali, segala hal memiliki makna, bahkan tatanan rambut sekalipun.

Salah satu simbol kecantikan sekaligus kedewasaan perempuan Bali yang masih lestari hingga saat ini yakni Pusung Tagel. 

Model sanggul tradisional yang tidak hanya memperindah penampilan, tetapi juga mencerminkan nilai budaya yang kuat.

Pusung Tagel bukan hanya gaya rambut semata. Tatanan ini memiliki arti penting dalam siklus hidup perempuan Bali. 

BACA JUGA:Tari Cilinaya: Warisan Seni Bali yang Penuh Sukacita

Pada masa lalu, pusung ini hanya digunakan oleh perempuan yang sudah melewati fase kedewasaan secara adat, seperti saat sudah menikah. 

Pemakaian sanggul ini menjadi penanda bahwa seorang perempuan telah siap menjalankan peran sosial dan spiritual di tengah masyarakat.

Seiring waktu, aturan adat mulai lebih lentur. Kini, perempuan Bali yang telah beranjak dewasa—sekitar usia 17 tahun ke atas—telah diperbolehkan mengenakan pusung tagel, terutama dalam konteks acara keagamaan, upacara adat, atau kegiatan resmi lainnya. 

Ini menunjukkan bahwa pusung tagel terus beradaptasi dengan dinamika sosial tanpa kehilangan makna aslinya.

BACA JUGA:Menelusuri Tradisi Bali Aga di Desa Tenganan Pegringsingan

Daya tarik pusung tagel terletak pada bentuknya yang memiliki ciri khas. Tatanan rambut ini terdiri dari beberapa bagian yang memiliki nama dan fungsi masing-masing. 

Di sisi kiri terdapat bagian yang dinamakan penyawat, yaitu rambut yang ditarik ke arah samping. Di bagian tengah juga terdapat bulatan rapi yang juga disebut batun pusungan. Sedangkan bagian kanan dikenal sebagai tagelan, bagian gelung yang menjadi ciri utama.

Tata letak ini menghasilkan bentuk simetris yang menyerong ke satu sisi, menjadikan pusung tagel mudah dikenali di antara jenis sanggul tradisional lainnya. 

Bentuknya yang elegan memberi kesan dewasa dan anggun, sekaligus mencerminkan keteraturan dan harmoni yang menjadi prinsip penting dalam budaya Bali.

BACA JUGA:Tenun Gringsing: Kain Sakral yang Menenun Nilai Kehidupan dari Bali

Kategori :