
MEDIALAMPUNG.CO.ID - Bali sebagai pulau yang kaya akan budaya dan tradisi memiliki berbagai bentuk ekspresi seni, salah satunya adalah seni tari.
Dari sekian banyak tarian yang berkembang di tanah dewata, terdapat satu tarian yang menampilkan keceriaan serta keanggunan, yaitu Tari Cilinaya.
Tarian tersebut dikenal sebagai salah satu hasil kreasi modern dalam seni tari Bali yang tetap menjunjung nilai-nilai tradisional juga estetika yang tinggi.
Tari Cilinaya muncul sebagai hasil ciptaan seniman tari Bali pada tahun 1980-an. Tarian ini diciptakan untuk menampilkan suasana kegembiraan dan keindahan gerak para gadis Bali.
BACA JUGA:Menelusuri Tradisi Bali Aga di Desa Tenganan Pegringsingan
Inspirasi utamanya berasal dari salah satu atribut tradisional dalam budaya Bali yang disebut cili, yaitu sehelai kain panjang bermotif warna cerah dan ujung runcing yang sering digunakan dalam upacara adat dan pertunjukan seni.
Kain ini kemudian dijadikan elemen utama dalam busana para penari, memberikan tampilan yang cerah dan atraktif.
Tarian ini pertama kali dipentaskan oleh sebuah kelompok seni yang berada di wilayah Gianyar, Bali.
Meski termasuk tarian kreasi baru, Tari Cilinaya dengan cepat diterima dan disukai oleh masyarakat karena sifatnya yang ringan, menyenangkan, dan mudah untuk dipelajari.
BACA JUGA:Tenun Gringsing: Kain Sakral yang Menenun Nilai Kehidupan dari Bali
Tari Cilinaya dibawakan oleh sekelompok penari perempuan, biasanya berjumlah lima hingga tujuh orang.
Gerakan mereka didominasi oleh langkah gemulai, putaran lembut, dan ekspresi wajah yang penuh senyum.
Tarian ini sangat berbeda dari sebagian besar tarian Bali yang menampilkan gerak mata tajam dan mimik serius. Sebaliknya, Tari Cilinaya mengusung nuansa santai, riang, dan ceria.
Busana yang digunakan oleh para penari biasanya berwarna terang dengan motif yang mencolok, selaras dengan pesan tarian yang ingin menyampaikan semangat dan kebahagiaan.
BACA JUGA:Manik Angkeran dan Asal Mula Selat Bali