
Bentangan pasir ini bisa mencapai puluhan meter, menghadirkan sensasi seperti berada di tengah gurun pasir Timur Tengah.
Keunikan inilah yang kerap menjadi latar favorit untuk berfoto atau sekadar bersantai sambil menikmati pemandangan yang tidak biasa.
Tak hanya pesona alamnya yang memukau, kawasan Pantai Oetune juga memperlihatkan kehidupan masyarakat lokal yang bersahaja namun ramah.
Di sekitar lokasi wisata, tumbuh banyak pohon Lontar yang menjadi sumber buah bagi warga sekitar. Anak-anak lokal sering terlihat menjajakan buah lontar segar kepada para pengunjung.
BACA JUGA:Menaklukkan Ombak dan Menyusuri Keindahan Pantai Nembrala
Dengan harga yang sangat terjangkau, pengunjung dapat menikmati air buah lontar yang menyegarkan, lengkap dengan daging buahnya yang kenyal menjadikan suasana berlibur semakin berkesan.
Meskipun belum tergolong sebagai objek wisata yang sepenuhnya berkembang, fasilitas dasar di Pantai Oetune sudah cukup memadai.
Beberapa lopo-lopo, yakni bangunan tradisional khas Timor yang menyerupai gazebo beratap rumbia, tersedia di area pantai.
Bangunan ini dapat digunakan sebagai tempat beristirahat atau bersantai, terutama bagi keluarga atau rombongan wisatawan.
BACA JUGA:Petualangan di Pulau Rinca: Menyusuri Jejak Komodo di Alam Bebas
Terdapat juga kamar mandi dan toilet sederhana untuk kebutuhan bilas setelah bermain air atau pasir.
Selain itu, terdapat sejumlah kios kecil yang menjual makanan dan minuman ringan. Suasananya masih sangat alami dan jauh dari kesan komersial, menjadikan tempat ini cocok bagi mereka yang mencari ketenangan dan suasana yang masih alami.
Pengunjung juga dapat menikmati interaksi ringan dengan penduduk lokal yang ramah dan terbuka terhadap kehadiran wisatawan.
Bagi wisatawan yang datang dari arah Kota Kupang, petunjuk jalan menuju Pantai Oetune cukup jelas.
Setelah berkendara selama sekitar dua setengah jam, akan ditemukan persimpangan jalan yang bila diteruskan akan mengarah ke Pantai Kolbano pantai lain yang juga terkenal di wilayah TTS.