Sampah plastik dan aksi vandalisme menjadi dua isu yang mulai mendapat perhatian dari masyarakat lokal.
Beberapa warga telah berinisiatif melakukan edukasi kepada pengunjung agar tidak merusak lingkungan, serta menjaga kebersihan area wisata.
Upaya kecil ini diharapkan bisa tumbuh menjadi gerakan bersama untuk melindungi kekayaan alam Pulau Seram.
BACA JUGA:Sawai, Desa Tertua yang Penuh Kehangatan
Potensi Tebing Sawai sebagai destinasi unggulan sebenarnya sangat besar. Jika didukung dengan promosi yang tepat dan pengelolaan berbasis masyarakat, kawasan ini bisa menjadi ikon wisata baru di Indonesia Timur.
Apalagi dengan akses yang relatif mudah dan keindahan alam yang autentik, Tebing Sawai memiliki semua elemen yang dibutuhkan untuk menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Bagi siapa pun yang merindukan pelarian dari hiruk pikuk kota dan ingin merasakan kedekatan dengan alam, Tebing Sawai bisa menjadi pilihan yang sempurna.
Ia bukan hanya sekadar lokasi wisata, tetapi sebuah pengalaman menyeluruh—perpaduan antara ketenangan, keindahan, dan petualangan.
BACA JUGA:Benteng Otanaha, Menapak Sejarah Kolonial Portugis di Tepi Danau Limboto
Tebing Sawai adalah bukti bahwa Indonesia masih menyimpan banyak surga tersembunyi yang belum banyak dijamah.
Dan di balik tebing-tebing itu, selalu ada kisah tentang kekuatan alam, kesederhanaan masyarakat pesisir, serta harapan agar warisan alam ini tetap lestari untuk generasi yang akan datang.(*)