MEDIALAMPUNG.CO.ID - Kulit manusia memiliki pertahanan alami yang dikenal sebagai skin barrier atau lapisan pelindung kulit.
Ketika fungsinya terganggu, kulit menjadi rentan terhadap berbagai masalah seperti kekeringan, kemerahan, hingga peradangan.
Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tanda kerusakan dan cara memulihkannya secara tepat.
Skin barrier adalah lapisan terluar kulit yang berfungsi sebagai pelindung utama terhadap polusi, mikroba, zat kimia, dan iritasi lingkungan.
BACA JUGA:Tari Zapin: Warisan Budaya Melayu yang Sarat Nilai Islami
Selain itu, lapisan ini menjaga keseimbangan air dalam kulit agar tidak mudah menguap, sehingga kulit tetap lembab dan sehat.
Lapisan ini terdiri dari sel-sel kulit mati yang tersusun rapi dan disatukan oleh lemak alami seperti ceramide, kolesterol, dan asam lemak. Keseimbangan komponen ini penting agar pelindung kulit tetap kuat.
Skin barrier dapat mengalami kerusakan akibat kebiasaan atau kondisi berikut:
- Terlalu sering mengeksfoliasi kulit
- Terpapar sinar UV tanpa perlindungan
- Menggunakan produk skincare dengan bahan keras atau iritatif
- Gaya hidup tidak sehat, seperti kurang tidur dan stres berlebihan
- Polusi dan radikal bebas
- Penyakit kulit seperti eksim atau psoriasis
- Terlalu sering mencuci wajah dengan sabun ber-pH tinggi
- Mengabaikan kebutuhan hidrasi kulit
BACA JUGA:Berapa Banyak Manusia yang Dibutuhkan untuk Menyelamatkan Spesies dari Bencana Global?
Tanda-Tanda Skin Barrier Rusak
Berikut adalah gejala umum saat pelindung kulit terganggu:
1. Kulit Mudah Iritasi
Kulit terasa gatal, panas, atau perih setelah menggunakan produk tertentu atau terpapar suhu ekstrem.
BACA JUGA:Freckles: Bintik Kecil di Kulit, Haruskah Dikhawatirkan?
2. Tekstur Kulit Kasar dan Mengelupas