
MEDIALAMPUNG.CO.ID - Rencana restrukturisasi besar-besaran yang tengah digodok oleh Nissan Motor Co ternyata kembali menjadi sorotan setelah muncul kabar bahwa perusahaan otomotif asal Jepang ini mempertimbangkan untuk menutup dua fasilitas produksinya di Prefektur Kanagawa.
Langkah tersebut sontak menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat dan memicu reaksi keras dari pemerintah daerah setempat.
Menurut laporan dari Reuters dan Nikkei Asia, dua pabrik yang masuk dalam daftar evaluasi penutupan adalah pabrik utama Nissan di Oppama, Yokosuka, serta fasilitas produksi Shonan yang dikelola oleh anak perusahaan, Nissan Shatai.
Kedua fasilitas tersebut merupakan bagian vital dari rantai produksi domestik Nissan.
BACA JUGA:Suzuki Jimny, SUV Stylish Bergaya Off-road
Pabrik Bersejarah di Ambang Penutupan
Pabrik Oppama yang dikenal sebagai salah satu pionir dalam produksi massal kendaraan listrik di Jepang itu ternyata memiliki sejarah panjang dalam perkembangan industri otomotif nasional.
Dengan kapasitas produksi mencapai 240.000 unit per tahun dan sekitar 3.900 tenaga kerja yang terlibat, keberadaan pabrik ini menjadi tulang punggung ekonomi lokal.
Tak heran, rencana penghentian operasional pabrik ini langsung memicu kekhawatiran dari berbagai pihak, terutama pemerintah daerah yang menilai dampaknya akan sangat luas terhadap sosial dan ekonomi masyarakat setempat.
BACA JUGA:Honda Akhirnya Revisi Strategi Dengan Kurangi Investasi EV dan Hanya Fokus ke Kendaraan Hybrid
Gubernur Kanagawa Desak Nissan Pertimbangkan Dampak Sosial
Menanggapi kabar tersebut, Gubernur Prefektur Kanagawa, Yuji Kuroiwa, menggelar rapat darurat pada Senin, 19 Mei 2025. Dalam pernyataannya yang dikutip oleh Kyodo News pada Selasa (20/5), Kuroiwa menegaskan bahwa potensi penutupan pabrik akan membawa konsekuensi besar terhadap stabilitas ekonomi dan lapangan kerja di wilayahnya.
“Jika benar-benar ditutup, dampaknya terhadap tenaga kerja dan roda perekonomian lokal akan sangat serius,” ujar Kuroiwa.
Pemerintah daerah, lanjutnya, tengah menyiapkan langkah-langkah mitigasi, termasuk layanan konsultasi ketenagakerjaan dan program rekrutmen ulang bagi para karyawan yang terdampak.
BACA JUGA:Daihatsu Sasar Konsumen Suburban, Dorong Pertumbuhan Pasar Mobil Pertama