Para fotografer dan wisatawan yang datang juga membantu mempromosikan daerah ini ke dunia luar, menciptakan potensi pariwisata yang terus berkembang.
Keunikan Pacu Jawi menjadikannya salah satu ikon budaya Minangkabau.
Tak hanya menjadi tontonan menarik, kegiatan ini juga menyimpan nilai-nilai luhur seperti kerja sama, keberanian, dan semangat pantang menyerah.
BACA JUGA:7.050 Jamaah Haji Lampung Terima Uang Saku Rp1 Juta Per Orang dari Gubernur Mirza
Biasanya, acara Pacu Jawi disertai pertunjukan budaya lainnya seperti musik tradisional, tari-tarian, dan pawai adat.
Masyarakat mengenakan pakaian adat, membawa makanan khas di atas dulang, serta menampilkan seni khas daerah.
Semua itu menjadikan Pacu Jawi tidak sekadar perlombaan, tetapi juga pesta budaya yang meriah.
Daya tarik visual dari Pacu Jawi juga menjadi magnet bagi fotografer profesional.
BACA JUGA:Pemkot Bandar Lampung Gelar Jalan Sehat dan Senam Disabilitas, Raih Rekor MURI
Momen joki yang melayang di atas lumpur sambil memegang tali sapi menjadi gambar ikonik yang mendunia, sering dipamerkan di ajang fotografi internasional.
Di tengah arus modernisasi, menjaga tradisi seperti Pacu Jawi bukan perkara mudah.
Namun, masyarakat Tanah Datar terus menunjukkan komitmen untuk melestarikannya.
Pemerintah daerah pun aktif mendukung, baik melalui promosi pariwisata maupun pembinaan komunitas budaya.
BACA JUGA:Harga Kopi Robusta Merosot, Petani Diminta Jaga Kualitas
Anak-anak muda didorong untuk ikut serta dalam penyelenggaraan maupun dokumentasi acara.
Pendidikan budaya juga diberikan melalui sekolah dan sanggar seni agar tradisi ini tetap dikenali oleh generasi berikutnya.