
Kapal kayu ini adalah warisan budaya Bugis-Makassar yang kini dimodifikasi sebagai armada wisata.
Dalam paket pelayaran, wisatawan biasanya diajak mengunjungi beberapa lokasi menarik seperti Pulau Lae-Lae, kawasan Center Point of Indonesia, serta Tanjung Bunga.
Perjalanan berlangsung selama sekitar 1,5 hingga 3 jam, tergantung pada rute yang diambil.
Kapal ini umumnya disewa secara rombongan dengan kapasitas hingga 40 penumpang, dan menjadi pilihan ideal bagi yang ingin menikmati suasana laut lepas sembari menunggu terbenamnya matahari.
BACA JUGA:Air Beras untuk Rambut: Manfaat Alami dan Cara Aman Menggunakannya
Momen matahari terbenam di Pantai Losari menjadi waktu yang paling dinantikan. Ketika senja tiba, langit berubah warna menjadi semburat jingga keemasan yang memantul di permukaan laut.
Di kejauhan, tampak Masjid 99 Kubah berdiri megah dengan arsitektur unik yang menjadi daya tarik baru di kawasan ini.
Masjid ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga simbol kebanggaan masyarakat atas kemegahan arsitektur Islami modern.
Siluet masjid di latar matahari terbenam menjadi pemandangan yang banyak diburu para pemburu foto.
BACA JUGA:Tips Merawat Wajah saat Puasa agar Tetap Sehat dan Cerah
Tidak hanya kaya akan pemandangan, Pantai Losari juga menyajikan berbagai pilihan wisata kuliner yang menggoda.
Di sepanjang kawasan anjungan, para pedagang kaki lima menawarkan makanan khas Makassar dengan harga terjangkau.
Salah satu yang paling populer dan menjadi favorit wisatawan adalah pisang epe.
Makanan tradisional ini terbuat dari pisang yang dibakar lalu dipipihkan, disiram dengan larutan gula merah yang kental.
BACA JUGA:Melintasi Zaman: Pohon-Pohon Tertua yang Pernah Ditemukan di Bumi
Kini, kreasi pisang epe semakin beragam dengan berbagai topping seperti cokelat, keju, dan durian.