Hadiri Sesi Khusus KTT D-8, Presiden Prabowo Serukan Persatuan Negara Muslim

Sabtu 21-12-2024,18:54 WIB
Reporter : Krisna Jeri
Editor : Budi Setiawan

MEDIALAMPUNG.CO.ID – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dengan tegas menyerukan pentingnya persatuan dan kerja sama antar negara Muslim dalam pidatonya pada sesi khusus Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-11 Developing Eight (D-8) di Istana Kepresidenan New Administrative Capital, Kairo, Mesir. 

Dalam pidatonya, Kepala Negara menyoroti lemahnya solidaritas antar negara Muslim dalam menghadapi berbagai isu, termasuk perdamaian dan kemanusiaan.

“Kita harus melihat realitas dari situasi ini. Kita selalu menyatakan dukungan untuk Palestina, Suriah, tapi dukungan yang seperti apa?” ujar Presiden pada Kamis, 19 Desember 2024.

Presiden menggarisbawahi bahwa meskipun banyak negara Muslim telah menyampaikan pernyataan dukungan dan memberikan bantuan kemanusiaan, langkah nyata untuk menciptakan perubahan sering kali tidak terlihat.

BACA JUGA:Hari Pertama Ops Lilin Krakatau 2024, Kapolresta Bandar Lampung Tinjau Kesiapan Pos Pengamanan dan Pelayanan

“Ketika saudara kita kesusahan, kita memberikan pernyataan dukungan dan mengirimkan bantuan kemanusiaan. Maaf ini opini saya, tapi mari kita lihat realitasnya. Kita harus bekerja sama, menyamakan suara, dan tidak terpecah belah,” tegasnya.

Pada kesempatan tersebut, Presiden Prabowo juga mengkritik strategi devide et impera yang dinilai masih melemahkan solidaritas antarnegara Muslim. 

Ia mencontohkan bahwa konflik internal di sejumlah negara Muslim menjadi bukti nyata dari lemahnya persatuan di antara sesama.

“Kapan ini akan berakhir? Bagaimana kita bisa membantu Palestina kalau kita saling bermusuhan antar sesama? Mari kita jujur kepada rakyat kita,” katanya dengan penuh keprihatinan.

BACA JUGA:Indonesia Vs Filipina: Laga Hidup Mati Timnas di Ajang Piala AFF 2024

Kepala Negara juga menyoroti kurangnya penghormatan dunia internasional terhadap suara negara-negara Muslim. 

Menurutnya, isu hak asasi manusia sering kali dianggap tidak berlaku bagi umat Muslim.

“Hak asasi manusia bukan untuk orang Muslim. Ini kenyataannya, sangat menyedihkan. Mari kita kerjakan apa yang kita bisa, tapi tetap lihat realitanya dan jujur dengan diri kita sendiri,” lanjut Presiden.

Sebagai penutup, Presiden Prabowo kembali menegaskan pentingnya persatuan, kerja sama erat, dan kesadaran terhadap situasi global yang dihadapi umat Muslim. 

BACA JUGA:PT KAI Divre IV Tanjung Karang Sediakan 8.424 Kursi Tambahan untuk Angkutan Nataru 2024/2025

Kategori :