MEDIALAMPUNG.CO.ID - Penjabat (Pj) Gubernur Lampung, Samsudin, membuka secara resmi Seminar Jalan sekaligus menjadi keynote speaker pada kegiatan yang digelar dalam rangka Hari Bakti PU Ke-79 dan Hari Jalan Tahun 2024. Acara berlangsung di Ballroom Radisson Hotel, Jumat 29 November 2024.
Dalam sambutannya, Pj Gubernur menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur merupakan pilar utama dalam mewujudkan Indonesia yang maju, sejahtera, dan berdaulat, sebagaimana tercantum dalam visi Asta Cita Presiden Republik Indonesia.
“Pembangunan dan pemeliharaan jalan serta jembatan memegang peranan penting, bukan hanya sebagai penggerak ekonomi, tetapi juga sebagai elemen pemersatu bangsa,” katanya.
Dengan mengusung tema "Seamless Connectivity Mendukung Ketahanan Pangan dan Energi", seminar ini menyoroti pentingnya konektivitas infrastruktur jalan yang terintegrasi sebagai fondasi pembangunan nasional.
BACA JUGA:Fredy Lantik Pejabat Fungsional dan Serahkan 140 SK PNS di Lingkungan Pemprov Lampung
BACA JUGA:Peringati HUT ke-129, BRI Persembahkan Program Spesial Pinjaman BRIguna
“Jalan bukan sekadar sarana transportasi, tetapi tulang punggung distribusi pangan, energi, dan kebutuhan masyarakat lainnya. Konektivitas yang baik memungkinkan distribusi hasil pertanian dan produk lokal menjadi lebih cepat dan efisien, sehingga meningkatkan daya saing daerah, membuka peluang investasi, dan memperkuat ketahanan pangan nasional,” tambah Samsudin.
Ia juga menekankan bahwa infrastruktur jalan yang memadai dapat mempercepat pembangunan daerah terpencil, mengurangi kesenjangan antarwilayah, dan mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif.
Di Provinsi Lampung sendiri, upaya penguatan infrastruktur jalan terus dilakukan.
Peningkatan kualitas jalan strategis yang menghubungkan kawasan produksi, pelabuhan, sentra logistik, dan pusat industri menjadi prioritas.
BACA JUGA:Penerima Bantuan HUT KORPRI di Lampung Utara Mayoritas Orang Mampu
BACA JUGA:Pentingnya Diagnosis Dini untuk Infeksi Jamur Ginjal
“Lampung memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu pusat distribusi utama di Indonesia. Namun, pembangunan infrastruktur jalan yang berkelanjutan memerlukan sinergi berbagai pihak. Kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dunia usaha, dan masyarakat adalah kunci keberhasilan, baik dalam perencanaan, pelaksanaan, maupun menjaga keberlanjutan infrastruktur tersebut,” jelasnya.
Samsudin berharap melalui seminar ini dapat tercipta gagasan dan solusi inovatif untuk menghadapi tantangan pembangunan jalan di Indonesia.
“Mari jadikan momen ini sebagai langkah strategis dalam mewujudkan konektivitas infrastruktur yang mendukung ketahanan pangan dan energi, sekaligus mendorong kemandirian bangsa,” pungkasnya.