Pada bazar tersebut, tiga UMKM memamerkan produk unggulan mereka, seperti keripik singkong dari Rubika Ganepo, kukis brownies, hingga basreng seuha yang populer.
Jajang Rohmana mengungkapkan bahwa bazar semacam ini membantu UMKM menguji pasar dan mendapatkan umpan balik langsung dari konsumen.
Tidak hanya di bazar lokal, Rumah BUMN Jakarta juga mendukung UMKM untuk tampil di pameran besar seperti Trade Expo Indonesia.
Kegiatan ini membuka peluang bagi UMKM untuk merambah pasar internasional.
"Kami terus berupaya membuka akses pasar bagi UMKM, baik di dalam maupun luar negeri," tambah Jajang.
BRI, melalui 54 titik Rumah BUMN, terus memperkuat program pemberdayaan UMKM, termasuk segmen ultra mikro.
Kolaborasi dengan PNM dan Pegadaian sebagai bagian dari Holding Ultra Mikro memungkinkan pendampingan yang lebih intensif.
Hingga September 2024, sudah lebih dari 457 ribu UMKM terdaftar, dengan lebih dari 14 ribu pelatihan yang diberikan.
Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, menekankan pentingnya memperkuat program ini.
“Kami akan memperkuat program yang menjangkau segmen ultra mikro ke mikro hingga mereka mampu difasilitasi pinjaman komersial,” ungkapnya.
Rumah BUMN telah membuktikan dirinya sebagai katalis bagi UMKM untuk tumbuh.
Dengan program pelatihan, bazar, hingga pameran internasional, inisiatif ini membuka jalan bagi para pelaku usaha kecil untuk bersaing di level yang lebih tinggi.