3. Gangguan Hormon dan Menstruasi Tidak Teratur
Karena tumor memengaruhi kelenjar hipofisis yang mengatur hormon, ketidakseimbangan hormon dapat menyebabkan berbagai gejala, seperti menstruasi yang tidak teratur pada wanita dan peningkatan berat badan.
Faktor Risiko Tumor Hipofisis
Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami tumor hipofisis.
Faktor-faktor ini tidak secara langsung menyebabkan tumor, tetapi dapat meningkatkan peluang terjadinya:
Usia dan Jenis Kelamin: Tumor hipofisis lebih umum terjadi pada orang dewasa usia 30 hingga 50 tahun. Selain itu, wanita memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan pria, kemungkinan akibat pengaruh hormon yang berkaitan dengan perkembangan tumor ini.
Riwayat Keluarga dan Genetika : Beberapa kasus tumor hipofisis dapat dikaitkan dengan faktor genetik atau riwayat keluarga, meski ini tidak selalu terjadi. Namun, orang dengan riwayat keluarga tumor otak mungkin memiliki risiko lebih tinggi.
Proses Diagnosis Tumor Hipofisis
Diagnosis tumor hipofisis memerlukan serangkaian pemeriksaan untuk memastikan keberadaan dan jenis tumor, serta menentukan langkah penanganan yang tepat. Berikut adalah beberapa prosedur yang biasanya dilakukan:
1. Tes Darah
Tes darah digunakan untuk mengevaluasi kadar hormon dalam tubuh. Ketidakseimbangan hormon bisa menjadi petunjuk adanya tumor hipofisis.
2. Pencitraan Otak (MRI atau CT Scan)
MRI atau CT scan digunakan untuk mengidentifikasi lokasi, ukuran, dan karakteristik tumor. Citra MRI atau CT scan akan membantu dokter memahami dampak tumor terhadap otak dan jaringan sekitarnya.
3. Evaluasi Penglihatan
Tes penglihatan dilakukan untuk mengetahui seberapa besar dampak tumor terhadap saraf optik, terutama jika ada keluhan gangguan penglihatan. Evaluasi ini juga membantu menentukan seberapa cepat tumor mempengaruhi fungsi visual pasien.
Opsi Penanganan Tumor Hipofisis