Pernah Kritisi Menkominfo, Meutya Hafid Kini Jadi Menteri Komunikasi dan Digital

Senin 21-10-2024,13:42 WIB
Reporter : Budi Setiawan

Perjudian online telah menjadi masalah sosial yang merusak moral masyarakat, terutama generasi muda. 

Meutya mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo telah memberikan amanat khusus kepadanya untuk memerangi perjudian daring yang terus berkembang.

Dalam hal ini, Kementerian Komunikasi dan Digital diharapkan dapat memperkuat upaya untuk menutup situs perjudian ilegal serta bekerja sama dengan penegak hukum untuk menangani kejahatan siber ini.

 

Transformasi Digital untuk Indonesia

Indonesia saat ini tengah berupaya mempercepat transformasi digital di berbagai sektor. 

Dalam hal ini, Meutya Hafid akan memegang peran penting dalam memastikan bahwa digitalisasi yang dilakukan pemerintah bersifat inklusif dan dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

Transformasi digital tidak hanya sebatas pada pengembangan infrastruktur, tetapi juga mencakup dukungan terhadap startup teknologi, pengembangan talenta digital, dan pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI). 

Meutya diharapkan dapat memberikan solusi konkrit untuk mengatasi berbagai persoalan yang muncul di era digital ini.

 

Kritik terhadap Kebijakan Perlindungan Data Nasional

Menariknya, sebelum dilantik sebagai Menteri, Meutya pernah mengkritisi kebijakan perlindungan data yang dijalankan oleh pemerintahan sebelumnya. 

Ia menyoroti kurangnya cadangan data pada Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 yang rentan terhadap serangan siber.

Menurutnya, kebijakan tersebut bukan hanya soal tata kelola yang kurang baik, tetapi juga merupakan bentuk "kebodohan" karena tidak adanya cadangan data yang memadai. 

"Punya data nasional tanpa cadangan, itu bukan kurangnya tata kelola, itu kebodohan," ujar Meutya.

Kritiknya yang tegas ini menunjukkan bahwa Meutya sangat peduli terhadap isu keamanan siber, yang kini menjadi salah satu tanggung jawab utamanya sebagai Menteri Komunikasi dan Digital.

Kategori :