Israel Serang Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon, Prajurit TNI Jadi Korban

Kamis 10-10-2024,23:09 WIB
Reporter : Budi Setiawan

Serangan ini memicu kecaman dari berbagai pihak, termasuk PBB yang menekankan bahwa setiap serangan terhadap pasukan perdamaian adalah pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan Resolusi Dewan Keamanan 1701. 

Misi PBB di Lebanon menyatakan bahwa pasukan mereka hadir di wilayah Lebanon selatan untuk menjaga stabilitas dan mencegah eskalasi konflik. 

Mereka juga menegaskan bahwa Israel memiliki kewajiban untuk menghormati keselamatan personel dan properti PBB di wilayah tersebut.

Serangan Israel ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan dengan kelompok Hizbullah di Lebanon.

Dalam beberapa hari terakhir, bentrokan antara militer Israel (IDF) dan Hizbullah dilaporkan semakin intensif. 

IDF bahkan menargetkan posisi UNIFIL di Ras Naqoura, menembaki bunker tempat pasukan penjaga perdamaian berlindung. 

Selain itu, mereka juga menghancurkan beberapa kamera pengawas yang terpasang di sekitar pos-pos UNIFIL.

PBB dan berbagai pihak internasional mengecam serangan ini dan meminta Israel untuk menahan diri. 

"Kami mengingatkan IDF dan semua aktor akan kewajiban mereka untuk memastikan keselamatan dan keamanan personel dan properti PBB serta menghormati lokasi PBB yang tidak dapat diganggu gugat setiap saat," kata juru bicara misi PBB. 

Serangan ini, menurut berbagai laporan, tidak hanya membahayakan pasukan penjaga perdamaian tetapi juga merusak upaya internasional untuk menjaga perdamaian di wilayah yang sudah lama bergejolak.

Penyerangan terhadap pasukan perdamaian PBB bukan hanya pelanggaran serius terhadap hukum kemanusiaan internasional, tetapi juga menambah ketidakstabilan di kawasan Timur Tengah. 

Kategori :