MEDIALAMPUNG.CO.ID - PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Lampung terus mendorong terciptanya kemandirian ekonomi masyarakat melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), selaras dengan visi BUMN selama 5 tahun terakhir di bawah kepemimpinan Erick Thohir.
Salah satu inisiatif tersebut adalah Program Desa Berdaya yang digelar di Desa Adijaya, Kabupaten Lampung Tengah, pada 17-25 September 2024.
Tahun sebelumnya, program ini meraih penghargaan CSR Awards dari La Toffi dalam kategori Mengakhiri Kelaparan berkat pembinaan kelompok budidaya jamur, serta kategori Penciptaan Lapangan Kerja dan Pertumbuhan Ekonomi melalui pemberdayaan menjahit untuk kelompok Jum’at Berkah di Desa Adijaya.
General Manager PLN UID Lampung, Sugeng Widodo, menjelaskan bahwa Program TJSL melalui PLN Peduli adalah wujud komitmen PLN dalam mendukung masyarakat.
BACA JUGA:Polres Lamsel Ungkap Jaringan Narkoba Antarprovinsi Dengan Barang Bukti hingga 75 M
“Tahun ini, fokusnya adalah pada pelatihan crafting payet dan sablon untuk pemberdayaan menjahit. Kami juga menyediakan bantuan alat kerja seperti mesin sablon, mesin jahit, dan alat steam, dengan harapan alat ini dapat dimanfaatkan secara optimal untuk peningkatan ekonomi,” ujarnya.
Program ini mendapat dukungan dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Bandar Lampung (UBL).
Salah satu penerima manfaat, Supartilah, merasa bersyukur atas bantuan yang diberikan.
“Dengan modal alat kerja dan pelatihan dari PLN, kami bisa belajar untuk mengembangkan keterampilan menjahit dan crafting, yang bermanfaat untuk masa depan,” ungkapnya.
BACA JUGA:Klaim Saldo DANA Kaget Hari Ini, Raih Keberuntungan!
BACA JUGA:Bersatu Bersama Kementerian Agama Gelar Rapat Koordinasi Persiapan Ibadah Haji 2025
Ketua Kelompok Jum’at Berkah Desa Adijaya, Atun Sugiono, menyampaikan apresiasinya atas dukungan PLN.
“Kami sudah dua kali mendapatkan bantuan dari PLN, mulai dari rumah jamur hingga alat jahit. Semoga bantuan ini terus berlanjut sehingga ibu-ibu di komunitas bisa lebih berpenghasilan,” katanya.
Pelatihan yang berlangsung selama sembilan hari ini melibatkan narasumber dari berbagai bidang seperti Anjali dan Bayu, praktisi industri kaos dan konveksi, serta Niki Agus Santoso dari Rumah BUMN.