3. Sirkuit Semi-Permanen dengan Teknologi Modern
Meskipun disebut sebagai sirkuit jalan raya (street circuit), Mandalika sebenarnya merupakan sirkuit semi-permanen yang dapat dimodifikasi untuk ajang non-balap saat tidak digunakan untuk MotoGP.
Lintasan ini menggunakan teknologi permukaan trek modern dengan standar keselamatan tertinggi, menjadikannya salah satu sirkuit baru yang paling canggih di dunia.
Teknologi tersebut memastikan balapan berjalan lancar dan aman, terutama di kondisi cuaca tropis Indonesia yang sering berubah-ubah.
4. Antusiasme Tinggi dari Penggemar Indonesia
Indonesia memiliki basis penggemar MotoGP yang sangat besar, dan MotoGP Mandalika menjadi salah satu ajang yang sangat dinanti-nanti sejak kembalinya MotoGP ke Tanah Air pada tahun 2021.
Pada 2024, antusiasme penggemar diperkirakan akan semakin meningkat, apalagi dengan kehadiran pembalap MotoGP asal Asia Tenggara, seperti dari Thailand dan Malaysia, yang semakin menarik perhatian.
Selain itu, kehadiran pembalap-pembalap unggulan dunia, seperti Marc Márquez, Fabio Quartararo, hingga Francesco Bagnaia, juga membuat acara ini semakin bergengsi.
5. Cuaca Tropis yang Menantang
Salah satu tantangan unik yang dihadapi para pembalap di Mandalika adalah cuaca tropis Indonesia.
Suhu yang panas dan kelembaban tinggi bisa menjadi faktor penentu dalam balapan. Selain itu, curah hujan yang bisa turun tiba-tiba menambah elemen ketidakpastian dalam balapan.
Pada edisi 2022, balapan sempat tertunda akibat hujan deras, menambah drama dalam pertarungan di sirkuit.
6. Seri Penentu dalam Perebutan Gelar Juara Dunia