Keterlibatan NATO Ubah Esensi Konflik Rusia-Ukraina

Jumat 13-09-2024,15:37 WIB
Reporter : Budi Setiawan

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Vladimir Putin, Presiden Rusia, memberikan peringatan keras kepada NATO terkait dengan meningkatnya ancaman penggunaan senjata jarak jauh oleh Ukraina yang didukung Barat. 

Ia menegaskan bahwa serangan semacam itu dapat diartikan sebagai keterlibatan langsung negara-negara Barat dalam konflik Ukraina. 

Ini merupakan respons terhadap rencana Amerika Serikat (AS) dan sekutunya yang ingin menghapus batasan penggunaan senjata Barat, seperti rudal Storm Shadow dan ATACMS, sehingga memungkinkan Ukraina menyerang wilayah Rusia, bukan hanya untuk pertahanan diri.

Putin mengingatkan bahwa Ukraina sebenarnya sudah melakukan serangan terhadap wilayah Rusia dengan dukungan senjata Barat. 

BACA JUGA:Microsoft PHK Massal Karyawan di Divisi Xbox, Ini Alasannya

"Kami tidak berbicara tentang mengizinkan atau melarang rezim Kiev menyerang wilayah Rusia," katanya, seperti dikutip dari Russia Today pada Jumat, 13 September 2024. 

Ia juga menambahkan, mereka (Ukraina) telah melakukannya, dengan kendaraan udara tak berawak dan sarana lainnya, mengacu pada serangan terhadap Krimea yang telah dianeksasi Rusia sejak 2014.

Menurut Putin, Ukraina tidak memiliki kemampuan untuk melakukan serangan jarak jauh tanpa bantuan dari NATO. 

Ia mengungkapkan bahwa serangan semacam itu memerlukan intelijen dari satelit NATO, dan solusi penembakan hanya bisa dilakukan oleh personel militer NATO. 

BACA JUGA:Rekomendasi Ponsel Harga 1 Jutaan, Galaxy A06, ZTE Nubia Music dan Itel A80

"Ini berarti bahwa negara-negara NATO, AS, negara-negara Eropa berperang melawan Rusia," tambah Putin.

Putin juga menegaskan bahwa keputusan untuk mengizinkan Ukraina menggunakan senjata Barat untuk menyerang Rusia tidak akan berarti apa-apa selain partisipasi langsung negara-negara NATO dan AS dalam konflik ini. 

"Partisipasi langsung mereka, tentu saja, secara signifikan mengubah esensi, sifat konflik itu sendiri," katanya lagi.

Putin memperingatkan bahwa Rusia akan mengambil langkah-langkah yang sesuai berdasarkan ancaman yang dihadapi. 

BACA JUGA:Hingga Agustus 2024, Sebanyak 46.240 Pekerja Terdampak Badai PHK di Indonesia

Kategori :