Hingga Agustus 2024, Sebanyak 46.240 Pekerja Terdampak Badai PHK di Indonesia

Jumat 13-09-2024,12:39 WIB
Reporter : Budi Setiawan

 

1. Manufaktur

Industri manufaktur, terutama yang terkait dengan ekspor, paling terdampak oleh gangguan rantai pasok global dan penurunan permintaan internasional. 

Menurut Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), ribuan pekerja di sektor tekstil dan garmen terkena PHK sepanjang tahun 2022 hingga 2023. 

Daerah-daerah seperti Jawa Barat, yang menjadi pusat industri tekstil, merasakan dampak terbesar.

 

2. Teknologi

Sektor teknologi, meskipun terlihat tumbuh, juga mengalami restrukturisasi besar-besaran. 

Perusahaan-perusahaan startup yang kesulitan mendapatkan pendanaan baru terpaksa melakukan PHK. 

Penurunan nilai investasi global pada 2022 dan 2023 membuat perusahaan teknologi, termasuk yang bergerak di bidang e-commerce dan fintech, harus menyesuaikan operasinya dengan kondisi pasar baru. 

Akibatnya, banyak pekerja di sektor ini harus kehilangan pekerjaan.

 

3. Perbankan

Digitalisasi layanan perbankan juga menyebabkan Badai PHK di sektor ini. 

Banyak bank besar di Indonesia melakukan perampingan tenaga kerja dengan beralih ke layanan digital demi efisiensi operasional. 

Cabang-cabang bank yang sebelumnya membutuhkan banyak pegawai kini tidak lagi memerlukan jumlah tenaga kerja sebanyak dulu.

Kategori :