Dampak Globalisasi pada Perubahan Sosial Peserta Didik

Jumat 14-06-2024,22:40 WIB

  • Penulis : Yosi Linawati (Mahasiswi Magister IPS UNILA)
  • NPM : 2323031005
  • Mata Kuliah : Globalisasi dan Perubahan Sosial

Globalisasi adalah keadaan di mana tidak ada negara yang dibatasi dalam hal pemerintahan dan menjauhkan diri sebagai "negara tanpa perbatasan". Hubungan antar negara sangat baik dalam hal kolaborasi. 

Globalisasi sering dipahami sebagai internasionalisasi karena banyaknya paralel dalam sifat-sifatnya, oleh karena itu kedua konsep ini sering diganti. 

Globalisasi adalah proses organisasi masyarakat global tanpa batas geografis. Ini terjadi di semua bidang kehidupan, termasuk ekonomi, politik, budaya, intelektual, dan ideologi, dan mempengaruhi hampir setiap elemen keberadaan, baik secara positif maupun negatif. 

Terutama dalam pendidikan. Salah satunya adalah ilmu pengetahuan dan teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang pesat dalam semua bentuk dan minatnya, yang dapat ditemukan di seluruh dunia. (Saliman and Sari, 2014).

Globalisasi saat ini menghadapi tantangan yang lebih besar daripada era sebelumnya. Pendidik menghadapi berbagai tantangan, termasuk pelajaran yang lebih kompleks dan sulit, proses belajar standar, dan kemampuan berpikir yang tinggi, karena membutuhkan pendidik untuk menjadi profesional serta kreatif dan cerdas (kemahiran keras-kemahiran lunak). (Tuti, dkk. 2020). 

Guru harus lebih mampu dalam hal teknologi digital karena masa kecil di era globalisasi ini sudah menguasai dunia digital. 

Akibatnya, pendidik dan orang tua harus lebih waspada terhadap aktivitas anak-anak dalam menggunakan teknologi seperti bermain gadget, yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran mereka. 

Guru harus dipersiapkan untuk mengatasi kesulitan globalisasi dengan memberikan materi pembelajaran tidak hanya dalam teori tetapi juga dalam praktek untuk meningkatkan kemampuan dan kemampuan belajar siswa, memungkinkan mereka untuk membangun keterampilan. 

Guru harus membangun metode belajar untuk menanamkan karakter independen dalam siswa sebagai persediaan di kemudian hari. 

Pendidik harus sepenuhnya memahami topik yang akan disampaikan kepada siswa (hayati dan canifudin, 2020).

Guru memiliki peran yang signifikan dalam pengembangan siswa; di era globalisasi, guru tidak hanya memberikan pengajaran tetapi juga membantu siswa membangun karakter mereka. 

Karena awal masa kanak-kanak di era globalisasi sekarang mampu menguasai dunia digital, guru dan orang tua harus lebih berhati-hati terhadap aktivitas anak-anak dalam menggunakan teknologi, seperti bermain dengan gadget, yang dapat mempengaruhi proses belajar pada anak. (Saodah, Dkk. 2020) 

Selain itu, Firman (2019) menggambarkan ciri-ciri pendidikan 4.0 berikut dalam konteks pembelajaran: Pertama, pembelajaran yang berpusat pada siswa yang memberi mereka kebebasan untuk belajar pada kecepatan mereka sendiri dan sesuai dengan minat mereka, terutama ketika datang ke dunia nyata dan penyelesaian masalah yang tidak konvensional. 

Kedua, untuk mempromosikan budaya kerja di dunia industri dan tempat kerja abad ke-21, kolaborasi dan kontak sosial adalah pendekatan kunci yang digunakan dalam pengembangan kompetensi. 

Ketiga, memberikan fleksibilitas proses belajar melalui pembelajaran campuran, yang memungkinkan siswa untuk berkomunikasi, bekerja sama, dan belajar dari satu sama lain baik secara pribadi dalam pengaturan kelas dan secara virtual melalui internet. 

Kategori :