MEDIALAMPUNG.CO.ID - Universitas Lampung (Unila) secara resmi dan menegaskan tidak akan menaikkan Uang Kuliah Tunggal (UKT).
Tetapi, ada cara jitu bagaimana cara agar Unila meningkatkan pendapatannya dari non UKT.
Habibullah Jimad Wakil Rektor Unila bagian Umum dan Keuangan menjelaskan, bahwa kenapa Unila tidak akan menaikkan biaya UKT bagi para mahasiswa.
BACA JUGA:Cegah Stabilitas Harga Bawang Putih Naik, Ditreskrimsus Polda Lampung Gelar Patroli Pasar
Hal ini karena kata dia, berdasarkan beberapa keputusan dari pimpinan seperti Rektor sudah menegaskan untuk tidak menaikkan UKT.
"Karena terus terang kalau kita lihat (Indonesia) masih Recovery pemulihan pasca Covid 19. Masyarakat masih belum punya ekonomi kuat dan kita belum bergerak baik. Sehingga kemampuan masyarakat untuk membayar kita lihat belum maksimal maka nya kita tidak berkehendak untuk menaikkan UKT," ujarnya, kepada medialampung.co.id, Selasa 28 Mei 2024.
"Jadi artinya selama ini kita masih cukup dengan PUPTN dengan UKT. Justru disini Rektor berharap agar kita juga meningkatkan pendapatan pendapatan dari non UKT," tambahnya.
BACA JUGA:Kabar Baik untuk Calon Mahasiswa, ITERA Tidak Akan Menaikkan UKT, Ini Penjelasan Rektor
Dikatakan lagi oleh Habibullah Jimad, strategi peningkatan pendapatan ini sebenarnya sangat cocok dengan tagline Unila, yakni Be Stronge.
"Dan bagaimana sebenarnya hari ini dipacu untuk meningkatkan pendapatan non UKT dengan dosen bekerjasama dengan pihak luar, bekerjasama dengan pihak industri, pemanfaatan aset yang kita miliki, itu yang kedepan," kata dia.
Kemudian maka dari itu pihaknya juga masih melihat berproses untuk menjadi PTN. Dimana apakah sudah cukup mandiri sudah siap atau tidak kelayakan finansialnya.
BACA JUGA:Mancing Dipinggir Laut, Nelayan Bangun Negara Tenggelam Terseret Arus
"Ini nanti masih berusaha mencari income melalui pendapatan konvensional dengan pemanfaatan aset aset," ungkapnya.
"Kemarin kita sudah rapat dengan Rektor dengan cara memanfaatkan aset kita miliki bisa memberikan peningkatan pendapatan kita. Termasuk kita punya dosen kepakaran kemudian kita punya paten kita jual sehingga ada pendapatan dari sini. Rektor kepingin dosen kita berpacu bisa memberikan manfaat kepada Universitas," pungkasnya. (*)