
“Maka, kata Nabi, aku sangat menginginkan saat amalku diangkat (dan) disampaikan kepada Allah, aku sedang dalam keadaan berpuasa,” ungkap Ustadz Adi Hidayat.
“Masya Allah Nabi yang maksum. Nabi yang paling taqwa. Nabi yang paling dekat dengan Allah SWT, dijamin surga dan sebagainya, (tapi) masih mencoba meningkatkan kualitasnya sehingga beliau ingin dinilai terbaik oleh Allah (dengan puasa) ketika tiba masa Sya'ban itu,” tuturnya. *