KPM Bertambah, Pendistribusian Bantuan Beras CPP Dikebut

Selasa 06-02-2024,17:53 WIB
Reporter : Rinto Arius
Editor : Budi Setiawan

LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Aparatur pekon di beberapa pekon terpantau di Kecamatan Way Tenong, Kabupaten Lampung Barat (Lambar) sejak akhir pekan kemarin hingga Selasa 6 Februari ini tengah disibukkan dengan pendistribusian bantuan beras Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).

Seperti terpantau di Pekon Puralaksana dan Pekon Sukaraja, pembagian beras CPP terpaksa dilaksanakan beberapa hari hal itu dikarenakan beberapa faktor pertama jumlah penerima bertambah banyak, kemudian dalam penyaluran warga yang melakukan tidak boleh perwakilan, dan harus menyertakan KTP, kemudian difoto dan di barcode. 

Seperti di Pekon Puralaksana di katakan petugas Operator Siks-Ng Selvi Setiawati, mendampingi Pj Peratin Daim B., Penerima bantuan beras CPP tahun ini di pekon itu mengalami peningkatan lebih dari 100 persen, dimana tahun 2023 sebanyak 158 orang atau Kepala Keluarga (KK) tahun ini menjadi 370 KK. 

Pembagian bantuan beras cpp sebanyak 10 kg per orang ini kami targetkan selesai hari ini mengingat sekarang telah mendekati waktu pemilu sehingga diharapkan tidak ada gangguan," ungkapnya. 

BACA JUGA:733 Peserta PKH di Way Tenong Terima Bantuan Tahap I

BACA JUGA:Musrenbang di Batu Ketulis dan Belalau, Pemkab Tekankan Usulan Berdasarkan Kebutuhan Dasar

Sementara dikatakan Petugas Pekon Sukaraja  Tia Arista mendampingi Pj Peratin Warno S.E., menyampaikan jumlah penerima CPP 377 KK naik dari tahun sebelumnya 118 KK.

Diterangkan kedua aparat pekon tersebut bantuan CPP awalnya disalurkan pemerintah karena dampak musim kemarau (El Nino), dan tahun ini kembali dibagikan bahkan jumlah penerima bertambah karena sebagai bentuk kepedulian akibat el nino juga karena terjadinya kenaikan harga pangan terutama beras.

Disampaikan Juru Tulis Sukaraja Hasandra Roling Singhu, bantuan CPP tahun ini merupakan bantuan pusat yang disalurkan melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK). 

"Bantuan CPP yang disalurkan saat ini merupakan tahap pertama 2024 kita belum mengetahui untuk tahap berikutnya. Hanya saja harapan masyarakat terutama warga yang menerima bantuan ini program ini akan terus dilanjutkan mengingat kondisi ekonomi yang memang kurang baik terutama dampak naiknya harga pangan sedangkan di sisi lain menurunnya hasil usaha masyarakat salah satunya di sektor perkebunan kopi yang mengalami penurunan drastis hasil," ujar keduanya.*

Kategori :