LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Sejalan dengan Pitu program unggulan di era Bupati Lampung Barat H Parosil Mabsus poin bantuan seragam gratis anak sekolah.
Pemerintah Pekon Muara Baru, Kecamatan Kebun Tebu, kembali membagikan bantuan seragam gratis untuk siswa siswi baru Tahun Ajaran (TA) 2023 untuk siswa TK/PAUD.
Pendistribusian seragam gratis yang dilaksanakan di balai pekon, Senin 4 September 2023 dan dipimpin langsung Peratin Sanan tersebut disambut antusias anak-anak yang didampingi para orang tua masing-masing.
Seperti diketahui bantuan seragam gratis yang menjadi program pemerintah pekon setempat sudah berjalan beberapa tahun ini.
BACA JUGA:Kebakaran Melahap Habis Satu Rumah di Kampung Rantau Temiang, Bantuan Dinas Sosial Menunggu Proposal
Dan pembagian kali ini merupakan pembagian terakhir di jabatan Peratin Sanan yang segera purna tugas beberapa bulan kedepan.
Dalam sambutannya Sanan menyampaikan rasa syukur jika selama ini Pemerintah Pekon Muara Baru dapat memberikan perhatian di bidang pendidikan diantaranya bantuan seragam gratis kepada siswa baru TK/PAUD.
Dimana bantuan yang digulirkan itu sebagai upaya dalam membantu meringankan beban orang tua, sekaligus sebagai bentuk dukungan terhadap program Pemkab Lambar yakni seragam gratis untuk anak SD, SMP Sederajat yang sangat dirasakan manfaatnya bagi orang tua.
"Walaupun dalam beberapa tahun lalu tepatnya dari 2020 hingga 2023 ini dana desa masih diprioritaskan untuk penanganan pasca pandemi covid-19. Namun apa yang kita rencanakan dan dituangkan dalam program pekon seperti seragam gratis dapat direalisasikan," ungkap pihaknya.
BACA JUGA:Respon Kekeringan Ratusan Hektare Sawah, Pemkab Lampung Barat Segera Cari Solusi
Dan dia berharap di tahun berikutnya hingga masa yang akan datang program itu dapat dilanjutkan.
Karena pendidikan merupakan salah satu pondasi utama dalam kemajuan dunia khususnya menuju Indonesia Maju.
Beberapa orang tua siswa TK/PAUD menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintahan pekon setempat yang sudah menyalurkan bantuan seragam tersebut.
Warga mengutarakan bantuan itu bukan inovasi pemerintahan pekon setempat tapi salah satu bukti program yang ditetapkan tepat sasaran di tengah kondisi ekonomi yang lagi kurang baik khususnya warga setempat yang mayoritas berprofesi sebagai petani kopi. Dengan keadaan buah kopi anjlok sejak tiga tahun ini.*