Mereka memberikan stimulasi, peningkatan suhu sekitar 4° celcius di atas suhu saat ini di hutan tropis berpotensi menyebabkan daun mati massal.
Ahli ekologi Northern Arizona University di Flagstaff, Christopher Doughty, menyebut temuan mereka menjadi titik kritis yang sangat mengerikan, di mana hutan tropis akan musnah. Meski demikian, ia mengakui masih adanya ketidakpastian.
Beberapa hal ketidakpastian disebabkan karena kemampuan adaptasi beberapa kelompok individu makhluk hidup populasi yang serupa dan dapat saling membuahi satu sama lain di dalam kelompoknya saling berbagi gen sehingga menghasilkan keturunan yang fertil atau subur pada pohon dan dampak kematian pohon yang belum bisa dipahami dengan baik.
Ahli ekologi Oregon State University di Corvallis, Christopher Still, turut mengasumsikan bahwa ketika daun mencapai suhu kritis ini, mereka akan mati.
BACA JUGA:Kemendagri Minta Pemda Anggarkan Jamsostek Untuk Pegawai Non ASN
Hal ini mungkin saja terjadi, namun ia tidak sepenuhnya memahami berapa lama waktu yang dibutuhkan.
Di antara hutan tropis, Amazon diprediksi paling rentan. Menurut peneliti, kemungkinan ini terjadi karena suhu di Amazon sedikit lebih panas dibandingkan di Afrika.
Para ilmuwan melaporkan "tanda kiamat" ini pada (23/8) di Nature. Dikutip dari Diticom pada 31 Agustus 2023(*)