Dengan rumah panggung, masyarakat akan merasa tetap aman dan terlindungi ketika di dalam rumah.
Tidak hanya itu, rumah panggung juga efektif menahan longsor dan gempa yang memiliki tiang penyangga yang kuat.
6. Karakteristik Bangunan
Pondasi bangunan rumah adat Lampung ini menggabungkan batu bata atau batu kali, semen, koral, dan air yang dibentuk sedemikian rupa dengan pola cakar ayam.
Nuwo Sesat juga menggunakan batu berbentuk persegi yang dijadikan sebagai pondasi bangunan utamanya.
BACA JUGA:Kawanan Gajah Masih Terpantau di KPHL, Camat Lapor Bupati dan Usulkan Bantuan
Selain itu, rumah adat Lampung berlantai kayu.
Kayu ini biasanya dipotong menjadi lembaran berbentuk persegi panjang. Membuat semakin kuat, biasanya masyarakat ini menggunakan bambu agar lantainya lebih rapat dan kokoh.
Sementara itu, untuk bagian dindingnya, Nuwo Sesat menggunakan dinding kayu yang bertekstur padat dan kuat.
Dindingnya juga dilapisi dengan bahan anti rayap sehingga kekokohannya terjaga.
Dalam satu rumah adat Lampung juga biasanya terdapat 20- 25 tiang penyangga.Sedangkan tiang utama terdiri dari 15 - 20 tiang.
Desain atap rumah adat Lampung ini seperti bubungan dengan ujungnya yang menjadi titik fokus atap dan terdapat bulatan dasar kayu yang sudah dilapisi tembaga.
BACA JUGA:Kawanan Gajah Masih Terpantau di KPHL, Camat Lapor Bupati dan Usulkan Bantuan
Di bagian depan rumah biasanya terdapat tangga kayu yang letaknya di bagian depan rumah adat. Berfungsi sebagai pintu masuk utama menuju dalam rumah adat.
Itulah keunikan rumah adat Lampung yakni Nuwo Sesat. (*)