MEDIALAMPUNG.CO.ID - Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Lampung memberikan dukungan untuk kegiatan Festival Krakatau 2023 (K-Fest 2023). Dukungan tersebut diberikan dalam bentuk kegiatan Festival Wisata Hutan (FWH).
Festival Wisata Hutan 2023 ini akan digelar 3-10 Juli 2023 di kantor UPTD KPH Tahura di Sumber Agung, Bandar Lampung.
Festival ini mengundang masyarakat umum merasakan pesona hutan Lampung, perpaduan keindahan alam dan kearifan lokal masyarakat yang tinggal di sekitar hutan.
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, Yanyan Ruchyansyah mengatakan, festival ini akan menyuguhkan daya tarik yang ada di dalam kawasan hutan.
BACA JUGA:Wagub Nunik Serahkan Dokumen Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2022 ke Ketua DPRD Lampung
FWH ini juga menjadi ajang perhelatan yang dikelola oleh para petani hutan, yang menjadikan hutan sebagai sumber mata pencaharian mereka. Sehingga daya tarik tersebut harus optimal dimanfaatkan.
Berbeda dengan festival-festival lainnya, FWH memiliki ciri khasnya sendiri. Objek wisata yang ditampilkan dalam festival ini terletak di dalam kawasan hutan, menghadirkan pengalaman unik bagi pengunjung.
“Tidak hanya menawarkan pemandangan yang memukau, FWH juga menjadi ajang perhelatan yang dikelola oleh para petani hutan, yang menjadikan hutan sebagai sumber mata pencaharian mereka," kata Yanyan Ruchyansyah, Rabu 21 Juni 2023.
"Ini sebuah keniscayaan yang tidak bisa kita pungkiri saat ini. Dengan adanya perhutanan sosial maka seluruh aspek yang ada di dalam kawasan hutan sekarang sudah memiliki persetujuan perhutanan sosial. Sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Tidak membutuhkan lagi perizinan baru untuk memanfaatkannya," ungkapnya.
FWH sendiri telah menjadi festival kedua yang diadakan. Tahun 2021 Dinas Kehutanan pernah melaksanakan Festival Hutan yang didalamnya ada unsur wisata.
Untuk sebutan Festival Wisata Hutan, baru dua kali diadakan. Yaitu tahun 2022 dan tahun 2023.
"Kami dalam tahap pembelajaran. Ini sesuatu yang baru dalam pengelolaan hutan, mengangkat aspek wisata. Kami bukan mengambil porsi dinas pariwisata, tapi mencoba untuk mengangkat potensi dan membuat masyarakat umum tahu ada potensi wisata yang bisa dimanfaatkan dalam kawasan hutan," jelasnya.
"Kami ingin festival ini terasa sebagai sebuah perayaan. Festival ini akan menghadirkan berbagai kegiatan menarik selama tujuh hari berturut-turut. Mulai dari kegiatan lomba dan pameran objek wisata. Termasuk pameran hasil hutan bukan kayu yang bisa dimanfaatkan untuk cinderamata dan lain-lain," terangnya.
BACA JUGA:Gagalkan Aksi Pembobolan ATM, Polresta Bandar Lampung Beri Penghargaan 2 Satpam Bank Mandiri