PESBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), hingga kini terus memantau kondisi delapan ekor sapi yang terindikasi terjangkit Lumpy Skin Disease (LSD) di sejumlah kecamatan di kabupaten setempat.
Kadis KPP Pesbar, Unzir, S.P., mengatakan kini kondisi delapan ekor sapi yang terindikasi terjangkit LSD itu sudah menunjukkan perubahan, dan kondisinya terus membaik.
“Sejak ditemukan adanya delapan ekor sapi yang terindikasi terjangkit LSD kami melalui petugas kesehatan hewan terus memantau kondisinya, hingga saat ini kondisinya terus membaik setelah sebelumnya mendapatkan pengobatan,” kata dia.
Dijelaskannya, pihaknya saat ini masih menunggu hasil pemeriksaan sampel darah yang diambil dari delapan ekor sapi yang terindikasi LSD itu, sehingga saat ini belum bisa disimpulkan apakah benar terjangkit LSD atau penyakit lain.
BACA JUGA:Bacaleg Diduga Tidak Jujur, Panwascam Pesisir Selatan Panggil Semua Pihak
“Pemeriksaan sampel darah sapi yang diduga terjangkit LSD itu sedang dalam tahap proses pemeriksaan. Tapi ada tiga ekor sapi yang kemungkinan besar telah terjangkit LSD berdasarkan ciri-ciri yang ada,” jelasnya.
Ditambahkannya, setelah adanya delapan ekor sapi yang diduga terjangkit LSD itu, pihaknya belum menerima laporan lagi terkait adanya sapi yang menderita sakit dengan ciri-ciri ke arah LSD itu.
“Kita mengimbau agar peternak yang mendapati sapi terjangkit penyakit mirip LSD untuk melapor ke DKPP, hal itu untuk dilakukan pengobatan, karena penyakit LSD tidak segera diobati akan mengakibatkan hewan tersebut kehilangan nafsu makan hingga menyebabkan kematian,” tegasnya.
Menurutnya, saat ini pihaknya juga melakukan pemeriksaan pada hewan ternak warga, terutama sapi dan kerbau, dalam melakukan pengecekan terhadap sejumlah hewan tersebut ada beberapa kendala yang dihadapi.
BACA JUGA:Mulai Tahap Pembangunan, Mushola Al-Hidayah di Pekon Rawas Butuh Bantuan Donatur
“Sampai sekarang dalam melakukan pemeriksaan kami masih mengalami kendala, seperti keterbatasan sumber daya manusia hingga ketersediaan obat yang terbatas bahkan dari empat jenis obat yang dibutuhkan untuk menangani LSD yang masih tersedia hanya tinggal dua jenis saja,” terangnya.
Pihaknya meminta, agar peternak selalu menjaga kebersihan kandang dan memperhatikan kesehatan hewannya, sehingga terhindar dari penyakit yang cepat menular tersebut.
“Jika ditemukan ada hewan yang terindikasi LSD kami minta untuk segera melapor, agar segera bisa ditangani paling tidak bisa diobati,” tandasnya.*