Dan semoga kita semua dijauhkan oleh Allah SWT dari siksaan api neraka amin ya robbal alamin.
Kemudian yang ketiga, difaqihkan dalam urusan agama. Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan, kepadanya. Akan difaqihkan ia dalam agama." (Hr. Bukhari dan Muslim).
Yang dimaksud difaqihkan adalah pemahaman yang Allah SWT berikan kepada seorang hamba, sehingga ia mendapat pemahaman yang lurus terhadap Al Quran dan hadis.
Dimana kepatihan ini, bersumber dari kepentingan hati dan dari aqidah yang shahih. Karena saat hati dipenuhi dengan hawa nafsu maka orang tersebut tidak akan dapat memahami Alquran dan Hadis dengan benar.
Setelah itu diberikan ujian atau cobaan seperti dalam sabda Rasulullah SAW. “Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan, Allah akan memberinya musibah.” (HR. Bukhari dan Ahmad).
Sahabat beriman musibah tidak selalu berkaitan dengan azab Allah yang ditimpakan kepada hambanya akan tetapi.
Musibah sebetulnya adalah ujian bagi seorang hamba untuk menguji tingkat, ketakwaan kita kepada Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda, setiap cobaan yang dihadapi umat nya itu untuk menggugurkan dosa dan mengangkat derajat.
Begitu juga dengan QS At taghabun ayat 11 Allah SWT berfirman:
“Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya dia akan memberikan petunjuk kepada hatinya dan Allah maha mengetahui segala sesuatunya.”
Dalam ayat tersebut sudah jelas dikatakan bahwa semua ujian datangnya dari Allah SWT. Dan bagi siapapun yang berserah diri ketika mendapat ujian dari Allah maka Allah akan memberikan petunjuk, kepada hati, orang yang sedang diuji.
Supaya mendapatkan kebaikan dari suatu ujian tersebut, untuk itu apabila kita sedang diuji dengan pangkat atau jabatan. Berendah Hati lah atau tawadhu, supaya kita terhindar dari kesombongan.
Apa bila kita uji dengan rejeki atau harta kekayaan hendaknya kita semakin rajin untuk berbuat amal sedekah dan membantu orang2 yang sedang dalam kesusahan.