LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Dalam upaya mencegah kembali terjadinya pencurian puding tembaga listrik PT PLN Persero yang terpasang di gardu (trafo), sebagaimana yang terjadi akhir-akhir ini dan telah terjadi di 34 titik di Kabupaten Lampung Barat (Lambar) dan Pesisir Barat (Pesbar) hingga kini belum terungkap siapa pelakunya.
Pihak PLN melalui petugas melakukan melakukan upaya antisipasi dengan sosialisasi kepada masyarakat sekitaran trafo untuk melaporkan kepada petugas PLN, jika terjadi pemadaman listrik secara tiba-tiba antara pukul 02.00 WIB sampai 04.00 WIB dini hari.
Sebab di 34 kejadian pencurian yang terbilang aksi nekad dan profesional tersebut terjadi tengah malam hari hingga menjelang subuh.
Seperti disampaikan Petugas Pelayanan Teknis (Yantek) Sekincau Sahroni, aksi pencurian kabel puding tembaga tersebut setiap kejadian telah dilaporkan kepada aparat penegak hukum (APH).
BACA JUGA:SMAN 1 Sumberjaya Laksanakan Double Track di Rumah Produksi Jenderal Gunungterang
Tentunya atas laporan tersebut dengan telah banyak kejadian pencurian, pihak kepolisian dapat segera mengungkap pelaku. Pasalnya dengan banyaknya titik trafo yang sudah di maling, hal tersebut kuat dugaan dilakukan oleh sindikat, dengan modus pencurian sistem acak.
Dijelaskan, pencuri nekat memutus kabel puding tembaga Gardu lantaran tembaga tersebut memiliki harga jual yang tinggi dimana untuk di jual cepat laku hingga Rp100 sampai 120 ribu per kilogram.
Sementara untuk satu gardu kabel tembaga tersebut berkisar antara 70 sampai 100 kilogram.*