LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Sangat tepat jika pemerintah, melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) menunjuk SD Negeri 1 Sumberalam, Kecamatan Airhitam, Kabupaten Lampung Barat (Lambar) sebagai sekolah Penggerak Kurikulum Merdeka.
Pasalnya banyak terobosan yang ditelurkan sekolah itu dalam mengajar dan mendidik siswa menjadi putra putri yang cerdas dan berakhlak mulia.
Seperti salah satu yang diintensifkan yakni Ekstrakurikuler (Ekskul) Tahfidz Qur’an, program ekskul itu diterapkan pihak sekolah setelah aktifnya kembali Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) selesai, selama Satu Jam.
Dan terbukti, saat ini sudah ada siswa yang hafal Juz 30 Al-Quran, Juz 27, Juz 1, dan Surat Yasin. "Lahirnya inisiatif Tahfidz Qur’an ini, lantaran saat penerimaan siswa baru tahun ajaran 2021-2022, minat masyarakat menyekolahkan anak di SD ini khususnya menurun akibat penerapan pendidikan secara online dari rumah (Daring)," kata Kepala SD N 1 Sumberalam Yuda Sutri, S.Pd.
BACA JUGA:Peratin Padangtambak Akan Dalami Masuknya Curup Subhan di Aset Wisata Pekon Tambakjaya
Sejak itu, sekolah mencoba menarik minat masyarakat kembali dengan menerapkan beragam bidang Kesiswaan diantaranya Tahfiz Quran yang dalam pelaksanaannya diberikan kepada siswa yang mau.
"Alhamdulilah berkat kegiatan-kegiatan kesiswaan diantaranya Tahfiz Quran, Tahun Pelajaran (TP) 2022-2023 jumlah siswa baru naik sekitar 96 persen. Dimana tahun sebelumnya sejumlah 31 siswa dan tahun ini menjadi 61 siswa," imbuhnya.
Sedangkan terkait kepercayaan pemerintah menjadi sekolah Penggerak Full Kurikulum Merdeka, selain membangkitkan sektor pendidikan internal sekolah. Yuda Sutri mengharapkan benar-benar dapat menggerakkan sekolah lainnya.
"Dalam penerapan Kurikulum Mereka ini diantara yang digalakkan pendidikan bidang ekstrakurikuler dan pembinaan bidang akademik, seperti pembinaan siswa Olimpiade Siswa Nasional (OSN), O2SN," sebutnya.
BACA JUGA:Dampingi Empat Siswi Kembali Masuk ke MAN 1 Pesbar
Dan sesuai dengan arahan pemerintah terkait Kurikulum Merdeka, saat ini sekolah itu tengah mewacanakan penerapan Wirausaha, yakni produksi Besek Berbahan Dasar Bambu, hal itu diambil karena bambu masih sangat banyak bahannya.
"Melalui Wirausaha ini anak-anak sejak dini dilatih dengan kegiatan keterampilan," urai Yuda. (rin/mlo)