TP PKK Provinsi Lampung Kunker di Tiyuh Gilangtunggal Makarta

Selasa 18-10-2022,18:15 WIB
Editor : Budi Setiyawan

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Wakil Ketua III TP PKK Provinsi Lampung Erna Suud Hanan mewakili Ketua TP PKK Provinsi Lampung Riana Sari Arinal melakukan kunjungan kerja (Kunker) di Tiyuh Gilang Tunggal Makarta, Kecamatan Lambu Kibang, Kabupaten Tulangbawang Barat (TubaBa), Selasa (18/10). 

Kunjungan tersebut dalam rangka Pembinaan, Monitoring dan Evaluasi Desa Model Konvergensi Penanganan dan Pencegahan Stunting serta Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak dan sekaligus menyerahkan bantuan secara simbolis dari TP PKK Provinsi Lampung dan sejumlah OPD Pemprov Lampung. 

Wakil Ketua III TP PKK  Erna Suud Hanan yang menyampaikan sambutan tertulis Ketua TP PKK Provinsi Lampung, mengatakan,  bahwa sejalan dengan arahan Pemerintah Pusat dan agenda kerja Pemerintah Provinsi Lampung, maka pada tahun ini TP PKK Provinsi Lampung sebagai mitra Pemerintah, memprioritaskan tiga isu utama yaitu “pemberdayaan perempuan, pemenuhan hak anak dan pencegahan stunting”, yang sekaligus menjadi tema kunjungan kerja pada hari ini. 

"Isu pemberdayaan perempuan hakikatnya bukan menjadikan ibu-ibu sebagai pesaing bagi bapak-bapaknya, tapi ibu-ibunya diharapkan bisa menjadi mitra dan pelengkap bagi bapak-bapaknya serta bisa menyiapkan anak-anaknya menjadi generasi berkualitas," ungkapnya. 

 BACA JUGA:Ada Penghapusan Data STNK Tidak Taat Pajak, 2023 Pemprov Lampung Berlakukan Pemutihan

Erna Suud Hanan juga menjelaskan Kenapa permasalahan stunting atau kerdil ini menjadi sangat penting,  karena stunting akan berakibat pada menurunnya kualitas sumber daya manusia. Stunting berpotensi memperlambat perkembangan otak, dengan dampak jangka panjang berupa keterbelakangan mental, rendahnya kemampuan belajar, dan risiko serangan penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, hingga obesitas.

Meskipun berdasarkan data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) capaian Provinsi Lampung dalam penurunan stunting sudah cukup baik, dari 26,26% pada tahun 2019 menjadi 18,15% di tahun 2021 (dibawah nasional 24,4%), akan tetapi masih dibutuhkan kerja keras kita semua untuk mewujudkan Provinsi Lampung bebas stunting masih sangat diperlukan.

Hal itu lah yang melatarbelakangi kunjungan kerja Tim Penggerak PKK pada hari ini yang dilaksanakan bersinergi dengan beberapa OPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung seperti Dinas Kesehatan,  BKKBN, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,  Dinas PMD, Dinas Pertanian, Dinas Kelautan dan Perikanan dan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan. 

"Dan kami menjadikan desa ramah  perempuan dan peduli anak sekaligus desa konvergensi penanganan dan pencegahan stunting ini sebagai contoh ideal kelembagaan dan kegiatan minimal yang seyogyanya ada dalam suatu kelurahan sebagai unit pemerintahan terkecil," jelasnya. 

 BACA JUGA:Polres Lamtim Amankan Pengedar Pil Hexymer

Ini juga menjadi contoh keroyokan program oleh OPD pada lokus yang sama mulai dari  pendataan yang akurat sebagai dasar kebijakan pelibatan perempuan dan anak dalam proses musrenbangdes, penguatan usaha ekonomi bagi ibu-ibu  keluarga berencana, pemenuhan hak anak di sisi kesehatan dan pendidikan dengan pemberian ASI eksklusif, revitalisasi posyandu, PAUD holistik integratif, sekolah ramah anak dan pusat kegiatan anak,  pemenuhan gizi keluarga dengan penguatan KWT dan pemanfaatan lahan paket kebun, kandang, dan kolam serta kemampuan ibu-ibunya untuk mengolah makanan bergizi. 

"Pola pengasuhan keluarga yang baik dan penguatan remaja menjadi koselor sebaya dan yang paling penting adalah ibu-ibu PKK yang dapat menjadi penggerak di kelurahan," terangnya. 

Erna Suud Hanan  berharap Tiyuh Gilang Tunggal Makarta ini akan dapat menjadi tempat belajar sekaligus memotivasi desa/kelurahan lain yang ada di Kabupaten Tulangbawang Barat ini dalam pemberdayaan perempuan, pemenuhan hak anak dan percepatan penurunan angka stunting di Provinsi Lampung. 

Dalam kesempatan yang sama Pj Bupati Tulangbawag Barat, Zaidirina, mengatakan, Prevalensi Stunting adalah ancaman nyata bagi masa depan Indonesia. Prevalensi Stunting tidak semata berdampak di sektor kesehatan, namun juga berdampak pada pertumbuhan penduduk serta perekonomian nasional.

 BACA JUGA:Ratusan Pelanggar Terjaring dalam Razia Pajak Kendaraan di Pringsewu

Kategori :