PESBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID – Badan penanggulangan Bencana Daera (BPBD), Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), meninjau kondisi jembatan putus di Pemangku Simpang Lunik, Pekon Sukamulya, Kecamatan Lemong, Kamis (13/10) kemarin.
Peninjauan itu sebagai respon dari BPBD Pesbar terkait bencana alam yang terjadi di kabupaten setempat yang memutuskan jembatan di aliran Sungai (Way) Halami yang meluap dampak dari hujan deras yang mengguyur wilayah itu.
Kabid Kedaruratan dan Logistik, Mizan Fatni, mendampingi Kepala BPBD Mirza Sahri, S. Pd., mengatakan dalam peninjauan itu pihaknya melihat langsung kondisi jembatan putus yang melumpuhkan akses transformasi masyarakat di Pemangku Simpang Lunik itu.
“Jembatan putus itu melumpuhkan aktivitas masyarakat, bahkan anak-anak tidak bisa berangkat ke sekolah karena jembatan itu merupakan akses satu-satunya,” kata dia.
BACA JUGA:Cegah Penularan DBD, Warga Pesisir Utara Bersih-Bersih Lingkungan
Dijelaskannya, pihaknya akan mengupayakan agar pembangunan ulang jembatan itu bisa dilaksanakan, sehingga akses masyarakat bisa kembali normal baik warga yang akan berangkat ke perkebunan atau anak-anak yang akan ke sekolah.
“Kita akan minta pekon menyampaikan laporan tertulis, nantinya laporan itu menjadi dasar kami untuk melakukan koordinasi dengan Dinas PUPR, sehingga bisa segera di akomodir,” jelasnya.
Sementara itu, peratin Sukamulya Solikun mengatakan hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Lemong, Rabu (12/10) sore sekitar pukul 17.00 WIB mengakibatkan satu unit jembatan hanyut terbawa arus sungai Way Halami yang mengalami banjir bandang.
“Hujan deras membuat aliran sungai meluap dan menghanyutkan satu unit jembatan, akibatnya akses masyarakat jadi lumpuh total, beruntung tidak ada korban jiwa,” ungkapnya.
BACA JUGA:Selain Menyarankan, RP Sediakan Obat Aborsi untuk Rekan Kerjanya
Pihaknya berharap, Pemkab Pesbar bisa melakukan upaya agar jembatan kembali di bangun dan akses masyarakat kembali normal, apalagi jalan itu merupakan satu-satunya akses masyarakat.
“Kami berharap jembatan itu bisa dibangun kembali, karena jalan itu dimanfaatkan oleh masyarakat mulai dari akses ke perkebunan hingga anak-anak sekolah,” pungkasnya. (ygi/d1n/mlo)