PESBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Setidaknya terdapat enam warga asal Kecamatan Pesisir Tengah, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) diduga terjangkit Chikungunya, yang disebabkan oleh nyamuk.
Kondisi itu harus menjadi perhatian bersama, sehingga kedepan diharapkan masyarakat terus meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Kabid Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit, Lisma Yunita, mendampingi Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pesbar, Tedi Zadmiko mengatakan, pada tanggal 21 Juli 2022 lalu, Dinkes Pesbar mendapat laporan dari dokter praktek swasta bahwa ada pasien yang bergejala demam, sakit kepala, ruam merah dikulit, nyeri sendi dan otot. “Gejala tersebut mengarah ke penyakit Chikungunya, penderitanya berjumlah enam orang yang semuanya berasal dari Kecamatan Pesisir Tengah ini,” katanya, Senin 25 Juli 2022. BACA JUGA:Tanggapi Aduan Warga Soal Pilratin, Fraksi DPRD Pesbar Hearing Bersama OPD Dikatakannya, setelah mendapat laporan tersebut, Dinkes Pesbar melalui UPTD Puskesmas Krui telah melakukan penyelidikan Epidemiologi di lokasi tempat apsien tinggal. Saat dilakukan pengecekan itu memang ditemukan banyak jentik nyamuk. Sedangkan untuk kondisi semua pasein yang diduga terjangkit Chikungunya itu sampai saat ini sudah membaik atau sembuh. “Gejala utama terkena penyakit Chikungunya itu salah satunya tubuh tiba-tiba terasa demam, diikuti dengan linu di persendian. Virus ini dipindahkan dari satu penderita ke penderita lain melalui nyamuk,” jelasnya. Dijelaskannya, untuk mengantisipasi maupun pencegahan dan juga meminimalisir penyakit Chikungunya tersebut, Dinkes Pesbar melalui Puskesmas Krui juga telah menyampaikan surat imbauan ke Pemerintahan yang ada di tingkat Pekon maupun Kelurahan di Kecamatan Pesisir Tengah tersebut agar masyarakat dapat melakukan pemberantasan sarang nyamuk. BACA JUGA:Polres Lambar Apel Pergeseran Pasukan PAM Pilratin di Pesbar “Pemberantasan sarang nyamuk itu tentu sangat penting sebagai upaya pencegahan terhadap penyakit yang disebabkan oleh nyamuk,” ujarnya. Untuk itu masyarakat diimbau agar dapat melakukan kegiatan gotong royong untuk membersihkan lingkungan tempat tinggalnya, maupun melakukan larvasida, serta menerapkan 3M Plus seperti menguras (membersihkan) bak mandi/penampung air, menutup rapat tempat penampungan air, mengubur barang bekas yang bisa menampung air, hingga menabur bubuk abate (larvasida).“Kita berharap hal tersebut benar-benar diterapkan di tengah masyarakat, sehingga penyakit Chikungunya bisa dicegah dan mudah-mudahan tidak lagi terjadi adanya dugaan kasus penyakit Chikungunya di Pesbar ini,” pungkasnya.(yan/d1n/mlo)