Medialampung.co.id - Berdasar data yang dihimpun di Dinas Kesehatan Pesawaran, jumlah kasus penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) hingga Minggu kedua Februari mencapai 14 kasus.
Angka tersebut cenderung menunjukan penurunan dibanding Januari lalu hingga mencapai 73 kasus. "Dari data 73 kasus di Januari, terlihat dari data, pada Minggu kedua Januari lalu mengalami peningkatan mencapai 29 kasus. Tapi Minggu kedua Februari ini trennya menurun, mencapai 14 kasus," ungkap Sub Koordinator Pengendalian Penyakit Menular, Razak mewakili Kadis Kesehatan Media Apriliana, Rabu (16/2). Dikatakan, kecamatan dengan pemukiman padat penduduk disinyalir menjadi wilayah endemik berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegypti penyebab DBD. Dimana jentik nyamuk penyebab DBD akan berkembang di air bersih. Seperti di bak penampungan air, botol bekas, tempurung kelapa dan tempat lainnya yang dapat menampung air. "Kuncinya adalah melakukan 3M plus dan disiplin menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)," jelasnya. Meskipun hampir di setiap kecamatan terdapat kasus DBD, namun Kecamatan Gedongtataan dan Negerikaton adalah wilayah dengan kategori endemik DBD. "Tidak ada kasus DBD yang meninggal. Kita melalui UPT Puskesmas di setiap kecamatan selalu mengimbau agar melakukan pemberantasan sarang nyamuk. Dan fogging bukan solusi utama, karena hanya membunuh nyamuk dewasa. Sedangkan jentiknya, gak bisa. Untuk itu perlu dilakukan pemberantasan sarang nyamuk tersebut dengan 3M plus," tandasnya.(ozi/mlo)Minggu Kedua Bulan Februari, 14 Kasus DBD Terdeteksi di Pesawaran
Rabu 16-02-2022,17:37 WIB
Editor : Budi Setiyawan
Kategori :