Medialampung.co.id. - Dalam menyongsong era new normal di tengah pandemi Covid-19 yang akan diterapkan pemerintah pusat per 1 Juni 2020, Bupati Lampung Tengah Loekman Djoyosoemarto meminta setiap keputusan harus lebih berhati-hati dan UMKM harus jadi prioritas utama untuk menstabilkan perekonomian.
Hal ini diungkapkannya dalam Diskusi Lamteng di Tengah Pandemi Covid-19 dan Menyongsong Era New Normal di Omah BJW, Kampung Bumimas, Kecamatan Seputihagung. "Konsep normal atau era new normal karena pandemi Covid-19 di Indonesia, khususnya di Lamteng yang akan diterapkan oleh pemerintah pusat per 1 Juni 2020, kita harus lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan yang berdampak pada penurunan perekonomian," ungkapnya. Loekman melanjutkan, pemerintah sekarang ini dihadapkan pada buah simalakama. "Pemerintah dihadapkan buah simalakama. Yakni memilih aspek kesehatan atau perekonomian. Makanya dalam mengambil kebijakan publik harus berhati-hati. Harus berdasarkan data medis pertambahan kasus Covid-19. Data medis jangan sampai diabaikan!" ujarnya. Loekman menyarankan yang harus kali pertama difokuskan adalah UMKM. "UMKM harus menjadi skala prioritas di tengah pandemi Covid-19. Ini terkait recovery ekonomi. Tapi dengan protokol kesehatan yang sangat ketat," ungkapnya. Kepada seluruh tim gugus tugas, Loekman berpesan harus mengubah gaya hidup warga menjadi lebih peka terhadap kebersihan dan kesehatan. "Kita harus bisa mengubah gaya hidup warga menjadi lebih peka terhadap kebersihan dan kesehatan. Salah satunya memakai masker dan menjaga jarak fisik. Sebab, kondisi ini juga dijalankan masyarakat di belahan dunia mana. Jadi penerapan era new normal harus dilakukan melalui kajian yang matang untuk menghindari kebingungan masyarakat. Kajian harus mempertimbangkan seluruh aspek kehidupan masyarakat," katanya. Pemkab Lamteng, kata Loekman, akan lebih banyak melakukan upaya preventif dan sosialisasi dalam penerapan new normal. "Kita akan banyak lakukan upaya preventif dalam penerapan era new normal. Sosialisasi kan dilakukan secara masif di seluruh wilayah Lamteng dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat. Semua akan kita gerakkan untuk penerapan new normal. Intinya, apapun yang menjadi himbauan pemerintah pusat dan daerah, itu kembali pada kepatuhan masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan. Jika tingkat kesadaran masyarakat sudah baik, tentunya tidak perlu lagi ada pembatasan wilayah, pembatasan waktu beraktivitas, dan penutupan pasar,” ungkapnya. Ikut serta dalam diskusi ini Kapolres Lamteng AKBP Popon Ardianto Sunggoro, Dandim 0411/LT Letkol CZI Burhannudin, Pj. Sekkab Hannibal, serta Dewan Riset Daerah (DRD) Ir. Ansori Djausala, M.T., Drs. I Gusti Nyoman Suryana, M.Sin., Dr. Dedi Hermawan, M.A.P., Aria Resukia, S.T., M.M., Dr. Yusdianto, S.H., M.A., Ir. Syahrio Tantalo, M.P., dan Ir. Musawir Subing. Diketahui diskusi ini untuk mencari solusi jalan keluar untuk menstabilkan perekonomian Lamteng. Paling utama adalah UMKM dan mencari usaha ekonomi kecil agar tidak terlalu terpuruk dalam pandemi Covid-19. (sya/mlo)Songsong Era New Normal, UMKM Jadi Prioritas Utama
Kamis 28-05-2020,17:14 WIB
Editor : Budi Setiyawan
Kategori :