Selama Tahun 2021, Dana Penanganan Covid-19 di Lambar Habis Rp34,053 Miliar 

Kamis 06-01-2022,13:51 WIB
Editor : Budi Setiyawan

Medialampung.co.id - Realisasi penyerapan anggaran dana penanganan pandemi Covid-19 di Kabupaten Lambar cukup tinggi. Hingga akhir tahun 2021 dana penanganan Covid-19 telah terserap sebesar Rp34.053.347.771 atau 82,97% dari jumlah anggaran yang disiapkan oleh pemerintah daerah sebesar Rp41.045.217.629.

“Hingga akhir tahun 2021, dana penanganan Covid-19 di Kabupaten Lambar telah terserap sebesar Rp34,053 miliar lebih. Itu artinya masih ada sisa anggaran Rp di kas daerah,” tegas Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Ir. Okmal, M.Si, Kamis (6/1).

Okmal menjelaskan, dana penanganan Covid-19 yang terserap sebesar Rp34.053.347.771 itu meliputi bidang kesehatan Rp19.549.505.082 dari jumlah anggaran yang disiapkan Rp24.245.448.459 (80,63%), penanganan dampak/dukungan ekonomi Rp10.286.234.864 dari total anggaran Rp11.821.412.324 (87,01%) dan untuk bantuan sosial safety net/jaring pengaman sosial Rp4.217.607.825 dari total anggaran yang disiapkan Rp4.978.356.846 (84,72%). “Dana yang terpakai sebesar Rp34,053 miliar lebih tersebut tidak termasuk anggaran dari dana desa untuk penanganan Covid-19,” kata dia

Menurut Okmal, untuk bidang kesehatan dana terserap sebesar Rp19,549 miliar lebih terdiri dari pencegahan dan atau penanganan Covid-19 Rp6,2 miliar lebih (10 kegiatan) dan dukungan program vaksin yang bersumber dari DAU atau DBH Rp13,2 miliar lebih (lima kegiatan). 

“Untuk bidang kesehatan antara lain kegiatan penanganan atas pelanggaran peraturan daerah dan peraturan Bupati, pengelolaan promosi kesehatan, pemenuhan kebutuhan SDMK sesuai standar, pengadaan bahan habis pakai, pengelolaan pelayanan bagi penduduk terdampak krisis kesehatan akibat bencana dan atau berpotensi bencana, serta dukungan pada kelurahan dalam rangka penanganan pandemi Covid-19,” bebernya.

Selanjutnya, kata Okmal, penanganan dampak/dukungan ekonomi terserap Rp10,286 miliar (ada 21 kegiatan), diantaranya pemberdayaan melalui kemitraan usaha mikro, pemanfaatan SDG hewan/tanaman, pengadaan benih/bibit ternak yang sumbernya dari daerah/kota lain, pengadaan/pemeliharaan/rehabilitasi sarana dan prasarana dalam pengelolaan kawasan strategis pariwisata kabupaten/kota. 

Masih kata dia, untuk bantuan sosial safety net/jaring pengaman sosial Rp4,217 miliar lebih (empat kegiatan) seperti untuk koordinasi dan sinkronisasi ketersediaan barang kebutuhan pokok dan barang penting di tingkat agen dan pasar rakyat, penyediaan pemakaman, penyediaan makanan, serta penyediaan infrastruktur lumbung pangan.

“Tidak terserapnya seluruh dana penanganan Covid-19 ini antara lain karena kasus Covid-19 di Kabupaten Lambar berkurang,” pungkas dia. (lus/mlo)

Tags :
Kategori :

Terkait