Unsur Lintas Sektor Kecamatan Batuketulis Bantu Bayi Penderita Bibir Sumbing

Jumat 18-06-2021,16:48 WIB
Editor : Budi Setiyawan

Medialampung.co.id - Finy Keyzha Azira anak dari pasangan Afrizal Santoso dan Puji Astuti warga Pekon Bakhu, Kecamatan Batuketulis, Kabupaten Lampung Barat membutuhkan bantuan untuk proses pengobatan. Pasalnya, bayi yang lahir pada tanggal 14 November 2020 itu menderita Labiopalatoskizis atau bibir sumbing. 

Lemahnya kondisi ekonomi keluarga membuat orang tuanya kesulitan untuk membiayai pengobatan buah hatinya tersebut. Hal itulah yang menarik simpati dari unsur lintas sektoral Kecamatan Batuketulis yang akan menggalang donasi untuk membantu pengobatan bayi tersebut.

Dalam rangka persiapan penggalangan dana tim lintas sektoral yang terdiri dari unsur Pemerintah Kecamatan, UPT Puskesmas, Bidan Desa, Pendamping PKH, Tenaga Kerja Sosial Kecamatan (TKSK) serta Pemerintah Pekon Bakhu menggelar rapat koordinasi di balai pekon setempat, Jum’at (18/6).

Memimpin kegiatan tersebut, Camat Batuketulis Sutian, M.Pd, didampingi ketua TP PKK Batuketulis Marlina Sutian, S.Pd, M.M., menyampaikan bahwa sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama, seluruh unsur lintas sektoral Batuketulis sepakat untuk membantu akomodasi dan transportasi untuk pengobatan bayi tersebut.

“Untuk biaya pengobatannya sudah ditanggung oleh BPJS karena sebelumnya sudah kita bantu daftarkan, dan penggalangan dana yang akan kita lakukan nanti untuk membantu pengobatan dan perawatan pasca operasi,” terangnya.

Untuk itu, pihaknya meminta masyarakat sekitar atau tetangga dapat ikut terjun membantu meringankan beban keluarga tersebut. Bagi masyarakat atau donatur yang ingin membantu Keyzha dapat mendatangi keluarga tersebut di Pekon Bakhu. 

“Karena kepedulian masyarakat atau para donatur menjadi modal untuk memberikan semangat agar keluarga tetap tabah.” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala UPT Puskesmas Batuketulis Sarwo Edi Wahono, S.K.M, mengatakan, penyakit Labiopalatoskisis atau bibir sumbing yang diderita oleh Finy Keyzha Azira harus mendapat penanganan medis, karena kondisi itu menyulitkan penderita dalam mengkonsumsi makanan maupun minuman. 

“Hari Senin (21/6) dijadwalkan akan dilakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Umum Daerah Alimuddin Umar (RSUDAU) dan akan dilanjutkan dengan proses operasi pada hari Selasa (22/6),” imbuhnya .(edi/mlo)

Tags :
Kategori :

Terkait