Produksi Ribuan Ton Per Tahun, Potensi Tomat di Lambar Tak Dilirik Investor

Selasa 29-03-2022,16:06 WIB
Editor : Budi Setiyawan

Medialampung.co.id - Petani sayur-mayur di Kabupaten Lampung Barat, mampu menghasilkan ribuan ton tomat per tahunnya.

Potensi ini sangat besar, namun sayangnya belum ada investor yang berminat untuk berminat untuk mengelola potensi yang ada di bumi beguai jejama sai betik tersebut. 

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Lambar Ir. Nata Djudin Amran mengatakan, untuk produksi dan kualitas yang dihasilkan petani sangat baik. 

Hanya saja fluktuasi harga seringkali menyebabkan petani merugi, terlebih hanya mengandalkan pemasaran di sejumlah pasar induk di Lampung, yang juga sering kali harus berebut pangsa pasar dengan produk petani dari daerah lain di Sumatera karena masa panen yang bersamaan. 

"Potensi yang ada sangat besar, hasil produksi tomat kita dalam satu tahunnya bisa mencapai ribuan ton. Sehingga kalaupun memang ada investor yang berminat menanamkan modalnya untuk mengelola potensi yang ada, tentu kami akan menyambut baik, dan kami siap memberikan kemudahan dan memfasilitasi semua proses mulai dari perizinan dan lainnya," ungkap Nata Djudin, Selasa (29/3). 

Fluktuasi harga jual tomat, kata Nata, hampir terjadi setiap tahun. Saat harga jual anjlok seperti yang terjadi beberapa hari terakhir, itu menyebabkan banyak petani tidak menanam buah tomatnya, karena tidak sebanding dengan biaya yang harus dikeluarkan. 

Dengan viralnya harga jual tomat anjlok beberapa waktu lalu, pihak Dirjen Hortikultura juga turun mengecek. 

"Kami sampaikan ke tim dari Dirjen terkait kondisi riil di lapangan, bahwa dengan harga jual Rp400/kg yang terjadi beberapa hari lalu banyak petani yang tidak memanen buah tomatnya, karena petani akan tambah rugi, kami juga menyampaikan yang terpenting itu program kedepannya apa? yang bisa memberikan solusi, karena dengan anjloknya harga jual seperti yang terjadi beberapa waktu lalu tentu membuat kita prihatin, karena seperti kita ketahui sarana produksi harganya terus naik, seperti pupuk dan lainnya," ujar Nata. 

Sementara itu, berdasarkan pantauan pihaknya, harga jual tomat di Lambar mulai merangkat naik, jika beberapa hari lalu anjlok di angka Rp400/kg, maka per tanggal 29 Maret sudah naik menjadi Rp800-Rp1000/kg di tingkat petani, sementara di tingkat pengepul sudah mencapai Rp1300-Rp1500/kg. 

"Kami terus mengecek di lapangan alhamdulillah sudah mulai naik, semoga bisa terus naik di angka yang cukup menguntungkan petani, namun tentunya masih terjangkau di pasaran,  jika sudah diangkat Rp2.000-Rp2.500 di tingkat petani itu sudah cukup menguntungkan dan tidak membuat petani merugi," imbuhnya. (nop/mlo)

Tags :
Kategori :

Terkait