Medialampung.co.id - Bupati Lampung Barat (Lambar) Hi. Parosil Mabsus melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara, dalam rangka pengembangan dan peningkatan budidaya ikan Keramba Jaring Apung (KJA) yang ada di Kabupaten Lampung Barat untuk meningkatkan taraf kehidupan para petani-petani lokal.
Diketahui, Kabupaten Simalungun merupakan salah satu dari delapan Kabupaten di Sumatera Utara yang terkenal dengan penghasil budidaya ikan melalui Keramba Jaring Apung di wilayah Danau Toba.
Dalam Kunker itu, Bupati Parosil didampingi Ketua DPRD Lampung Barat Edi Novial, S.Kom., dan Anggotanya Ahmad Ali Akbar, Pj. Sekretaris Daerah (Sekda) Drs. Adi Utama, Kepala Dinas Perikanan Kamaluddin, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Hendry Faisal dan serta perwakilan pengusaha keramba jaring apung Kecamatan Lumbok Seminung, Lampung Barat.
Kehadiran Bupati dan rombongan di Kabupaten Simalungun disambut hangat oleh Wakil Bupati Simalungun H. Zonny Waldi, S.Sos., M.M., pada Kamis (9/6). Kunker itu pun berlangsung selama tiga hari, sejak Kamis (9/6) hingga Sabtu (11/6).
Dalam Kunker tersebut, Bupati Parosil dan rombongan berkunjung ke pabrik pengolahan pakan ikan milik PT. Japfa yang telah bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat dalam peningkatan produktivitas ikan.
Di pabrik pengolahan pakan ikan tersebut, Bupati Parosil berkeliling dan melihat langsung bagaimana pakan ikan itu diproduksi.
Selanjutnya Bupati Parosil serta rombongan pun kembali melanjutkan peninjauan ke sentra budidaya ikan Keramba Jaring Apung (KJA) yang dikelola masyarakat di wilayah Danau Toba.
Di sana, Bupati Parosil berbincang-bincang dengan pembudidaya Keramba Jaring Apung, mulai dari cara pembenihan, perawatan, pemasaran hingga produksi dari ikan itu sendiri.
Parosil menyatakan, tujuan Kunker tersebut ialah dalam rangka belajar atau mengadopsi mengenai dunia perikanan untuk diterapkan di Kabupaten Lampung Barat.
"Ini yang mesti dicontoh untuk Kabupaten Lampung Barat. Jadi, kita ini tujuannya meningkatkan taraf kehidupan para petani-petani lokal, untuk lebih sejahtera, lebih makmur," imbuhnya.
Apalagi, lanjut Parosil, cara budidaya ikan masyarakat di wilayah Danau Toba sudah didukung fasilitas yang memadai dengan standar tertentu.
"Dan mungkin dengan teknologi lebih canggih, mulai dari pakan, isi pakan dan penjualan ikan masuk ke PT. Japfa," terangnya.
"Ini berat ikan yang bisa diterima PT. Japfa minimal berbobot 800 gram (8 Ons)," tambahnya.
Tepat di hari ketiga, Sabtu (11/6) Bupati Parosil dan rombongan kembali melakukan kunjungan di tempat pengolahan ikan nila yang berada di Kabupaten Simalungun. (rls/nop/mlo)