Medialampung.co.id – Harga bawang putih yang dijual para pedagang di Kabupaten Lambar berangsur-angsur mengalami kenaikan sejak Januari lalu, bahkan saat ini tembus Rp60.000/kilogram.
Kabid Distribusi Harga dan Kelembagaan Pangan Ir. Suhartono, M.P mendampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan Ruspan Anwar, S.H mengungkapkan, naiknya harga bawang putih tersebut disebabkan karena persediaan terbatas dan salah satu komoditas hortikultura tersebut selama ini merupakan barang impor, salah satunya dari China. “Informasi di media sosial (Medsos) sempat ada kehati-hatian pemerintah Indonesia untuk mengimpor produk hortikultura terutama dari China karena disebabkan adanya wabah virus Corona, akan tetapi upaya pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pertanian melalui Dirjen Hortikultura pada Jumat (8/2) lalu mengeluarkan rekomendasi impor produk hortikultura,” ujar Suhartono. Dengan adanya rekomedasi tersebut, Lanjut dia, maka Kementerian Perdagangan akan menunjuk importir untuk mengimpor bawang putih sekitar 100 ribu ton untuk menstabilkan harga. “Jadi Kabupaten Lambar juga terkena dampaknya sehingga harga bawang putih mengalami kenaikan yang cukup signifikan,” imbuhnya. Di sisi lain, kata Suhartono, petani di Kabupaten Lambar kurang antusias menanam bawang putih karena teknik budidaya bawang putih belum dikuasai sepenuhnya, selain karena memerlukan perawatan dan perhatian ekstra juga komponennyamemerlukan biaya tinggi, seperti untuk bibit, pupuk dan lainnya. “Kita berharap harga bawang putih secara bertahap akan kembali stabil sehingga kebutuhan masyarakat akan terpenuhi,” pungkas dia. (lus/mlo)Dampak Wabah Virus Corona, Harga Bawang Putih Tembus Rp60 Ribu/Kg
Selasa 11-02-2020,18:39 WIB
Editor : Budi Setiyawan
Kategori :