Tantangan Finansial Freelancer yang Jarang Dibahas

Tantangan Finansial Freelancer yang Jarang Dibahas

Tantangan finansial menjadi sisi gelap dunia freelance.--

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Di balik citra kebebasan dan fleksibilitas, kehidupan finansial freelancer menyimpan persoalan yang jarang diungkap ke publik.

Banyak orang melihat freelance sebagai jalan keluar dari rutinitas kantor, tanpa menyadari bahwa stabilitas keuangan justru menjadi tantangan paling krusial bagi pekerja lepas.

Freelancer tidak hanya bekerja untuk klien, tetapi juga harus menjadi manajer keuangan bagi dirinya sendiri. Tanpa sistem yang kuat, risiko kelelahan finansial kerap mengintai.

Salah satu tantangan utama freelancer adalah ketidakpastian penghasilan. Tidak ada gaji bulanan tetap, tidak ada tanggal pasti kapan uang masuk. Pendapatan sangat bergantung pada proyek, klien, dan kondisi pasar.

BACA JUGA:Freelance di 5 Tahun Mendatang: Apa yang Berubah?

Dalam bulan tertentu, seorang freelancer bisa mendapatkan penghasilan besar. Namun pada bulan berikutnya, pemasukan bisa turun drastis atau bahkan nihil.

Situasi ini menuntut disiplin finansial tinggi, sesuatu yang sering kali diabaikan di awal perjalanan freelance.

Berbeda dengan pekerja formal, freelancer tidak mendapatkan fasilitas seperti asuransi kesehatan, jaminan hari tua, atau tunjangan pensiun. Semua kebutuhan perlindungan harus ditanggung secara mandiri.

Masalah muncul ketika freelancer sakit, mengalami kecelakaan, atau memasuki usia nonproduktif.

BACA JUGA:Prospek Freelance di Indonesia: Peluang Besar, Tantangan Nyata

Tanpa perencanaan keuangan jangka panjang, kondisi tersebut bisa menjadi beban berat secara ekonomi.

Masalah klasik lain yang jarang dibahas adalah keterlambatan pembayaran dari klien. Tidak sedikit freelancer yang sudah menyelesaikan pekerjaan, tetapi harus menunggu berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan untuk menerima bayaran.

Dalam posisi ini, freelancer berada pada relasi kerja yang tidak seimbang. Ketika tidak ada kontrak kuat atau perlindungan hukum, freelancer sering kali memilih diam demi menjaga relasi, meski keuangan mereka terganggu.

Banyak yang mengira freelance minim biaya. Padahal, freelancer harus menanggung berbagai pengeluaran sendiri, mulai dari perangkat kerja, koneksi internet, listrik, hingga pelatihan untuk meningkatkan keterampilan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: