Startup Lebih Memilih Freelancer, Ini Alasan di Balik Perubahan Strategi Kerja
Bekerja dengan freelancer dinilai lebih adaptif bagi startup di tengah persaingan bisnis yang ketat--
MEDIALAMPUNG.CO.ID – Perusahaan rintisan atau startup kini semakin menunjukkan perubahan strategi dalam mengelola sumber daya manusia.
Alih-alih merekrut karyawan tetap dalam jumlah besar, banyak startup justru lebih memilih bekerja sama dengan freelancer untuk memenuhi kebutuhan operasional maupun pengembangan bisnis.
Fenomena ini bukan tanpa alasan. Di tengah dinamika pasar yang cepat berubah, startup dituntut untuk bergerak lincah, efisien, dan adaptif.
Freelancer dinilai mampu menjawab kebutuhan tersebut karena menawarkan fleksibilitas kerja serta keahlian spesifik tanpa beban jangka panjang.
BACA JUGA:Kesalahan Umum Freelancer yang Membuat Karier Jalan di Tempat
Efisiensi Biaya Jadi Pertimbangan Utama
Salah satu alasan paling dominan startup memilih freelancer adalah efisiensi anggaran. Dengan sistem kerja berbasis proyek, perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya rutin seperti gaji bulanan, tunjangan, asuransi, hingga kewajiban ketenagakerjaan lainnya.
Bagi startup yang masih berada dalam fase pengembangan atau validasi pasar, penghematan biaya menjadi kunci untuk menjaga arus kas tetap sehat.
Freelancer memungkinkan perusahaan tetap produktif tanpa harus menanggung beban finansial yang besar.
Fleksibilitas Kerja yang Lebih Tinggi
Startup identik dengan perubahan cepat, baik dari sisi produk, strategi pemasaran, hingga target pasar. Kondisi ini menuntut tim kerja yang fleksibel dan mudah disesuaikan dengan kebutuhan bisnis.
BACA JUGA:Mengapa Freelance Cocok untuk Generasi Digital
Freelancer dapat direkrut sesuai kebutuhan proyek tertentu dan dilepas ketika pekerjaan selesai.
Pola ini memberikan keleluasaan bagi startup untuk menyesuaikan skala tim tanpa proses rekrutmen dan pemutusan hubungan kerja yang rumit.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:




