Banjir di Bumi Hantatai Mulai Surut, Warga Diminta Tetap Siaga

Banjir di Bumi Hantatai Mulai Surut, Warga Diminta Tetap Siaga

Banjir merendam 42 rumah dan 20 ton gabah di Bumi Hantatai setelah Kali Way Bulok meluap-Foto Dok-

MEDIALAMPUNG.CO.ID — Banjir kembali melanda wilayah Pekon Bumi Hantatai, Kecamatan Bandar Negeri Suoh, Kabupaten Lampung Barat, setelah hujan deras mengguyur kawasan tersebut pada Kamis (11 Desember 2025) siang. 

Luapan air dari Kali Way Bulok menyebabkan 42 rumah warga terendam, sementara sekitar 20 ton gabah ikut terkena dampaknya, baik yang disimpan di dalam rumah maupun yang sedang dijemur di halaman.

Peratin Pekon Bumi Hantatai, Syahruddin, menjelaskan bahwa banjir terjadi secara cepat akibat intensitas hujan yang sangat tinggi. 

Debit air di Kali Way Bulok meningkat drastis hingga akhirnya meluap dan merendam permukiman warga. 

BACA JUGA:Menguak Sejarah dan Arti Unik di Balik Nama ‘Turuk Bintul’

Kondisi yang datang mendadak membuat masyarakat tidak sempat menyelamatkan sebagian gabah yang tengah dijemur.

“Hujan deras pada Kamis (11 Desember 2025) siang mengakibatkan Kali Way Bulok meluap dan berdampak pada 42 rumah warga yang terendam banjir,” jelas Syahruddin.

“Tercatat ada sekitar 20 ton gabah milik warga yang terendam, baik yang disimpan di dalam rumah maupun yang sedang ditumpuk di halaman,” tambahnya.

Pada Jumat (12 Desember 2025) pagi, kondisi banjir mulai menunjukkan tanda-tanda surut di sebagian besar wilayah pekon. 

BACA JUGA:Buruan Klik! Link Saldo Gratis DANA Kaget 12 Desember 2025 Terbaru

Meski demikian, pemerintah pekon tetap mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan karena curah hujan masih tinggi dan potensi banjir susulan bisa terjadi sewaktu-waktu.

“Hari ini air sudah surut, namun warga tetap diminta berhati-hati. Saat ini sedang musim hujan, jadi kita tidak tahu kapan air akan kembali meluap,” ujar Syahruddin.

Meski puluhan rumah dan gabah warga terdampak, Syahruddin menegaskan bahwa tidak ada kerugian besar yang dialami masyarakat. 

Respons cepat warga terhadap perubahan cuaca menjadi faktor penting yang menekan potensi kerusakan barang berharga.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: