Disway Awards

Mengungkap Koleksi Bersejarah Museum Mulawarman di Tenggarong

Mengungkap Koleksi Bersejarah Museum Mulawarman di Tenggarong

Senjata tradisional yang digunakan masyarakat di era Kesultanan Kutai Kartanegara-Foto IndonesiaKaya-

MEDIALAMPUNG.CO.IDMuseum Mulawarman di Tenggarong, Kalimantan Timur, adalah ruang yang bukan hanya menyimpan benda bersejarah, tetapi juga menjadi jendela yang memperlihatkan perjalanan panjang Kesultanan Kutai. 

Di gedung bergaya kolonial yang berdiri anggun ini, pengunjung dapat menelusuri jejak sebuah kerajaan tua yang pernah berjaya di tepian Sungai Mahakam. Setiap ruang menyimpan memori, setiap artefak memancarkan cerita, dan setiap sudut museum menghadirkan napas sejarah yang menyatu dengan unsur seni serta budaya khas Kutai yang begitu kuat.

Sebagai salah satu kerajaan Hindu tertua di Nusantara, Kutai memiliki warisan budaya yang luar biasa. Warisan ini terekam dalam berbagai benda bersejarah, mulai dari singgasana raja, patung-patung simbol spiritual, pakaian kebesaran, hingga prasasti yang menjadi bukti awal tertulis dalam sejarah Indonesia. 

Bagi para pengunjung, museum ini bukan sekadar tempat wisata, melainkan ruang refleksi yang membawa mereka pada perjalanan lintas zaman—dari masa kejayaan kerajaan Hindu, era kesultanan Islam, hingga pengaruh kolonial dan modern.

BACA JUGA:Fungsi dan Cara Melatih Otot Forearm agar Lebih Kuat

Singgasana Sultan dan Permaisuri: Lambang Kemewahan dan Wibawa Raja

Ketika memasuki ruang utama museum, mata pengunjung langsung tertuju pada dua singgasana megah yang pernah menjadi simbol tertinggi kekuasaan Kesultanan Kutai. Singgasana ini dibuat oleh arsitek Belanda pada 1935, ketika pengaruh kolonial masih terasa kuat dalam kehidupan istana. Meski demikian, bentuknya tetap memancarkan karakter Kutai melalui ukiran bercorak flora dan motif tradisional.

Singgasana tersebut tidak hanya difungsikan sebagai tempat duduk para pemimpin kerajaan. Ia merupakan lambang wibawa, kekuatan, dan legitimasi seorang Sultan. 

Dalam berbagai upacara penobatan maupun perayaan kerajaan, singgasana menjadi pusat perhatian, memperlihatkan hubungan harmonis antara unsur budaya lokal dan adaptasi gaya kolonial yang memperkaya seni istana Kutai.

BACA JUGA:Teknik Efektif Penggunaan Hair Tonic untuk Rambut Lebih Kuat

Patung Lembuswana: Penjaga Spiritual Kesultanan Kutai

Di salah satu ruang pamer, berdiri sebuah patung Lembuswana yang memancarkan aura mistis dan megah. Makhluk mitologis ini merupakan ikon yang sangat penting bagi masyarakat Kutai. Lembuswana digambarkan sebagai hewan berkekuatan supranatural—berbadan singa, bersayap, bertanduk, dan memiliki ekor menyerupai naga. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, Lembuswana merupakan kendaraan Batara Guru, dewa tertinggi dalam mitologi Hindu.

Patung berlapis emas tersebut menggambarkan betapa dalamnya spiritualitas Kesultanan Kutai. Bagi masyarakat kerajaan, Lembuswana bukan sekadar simbol perlindungan, tetapi representasi hubungan manusia dengan alam semesta serta kekuatan ilahi. 

Seni pahatnya menunjukkan keahlian tinggi para pengrajin istana pada masa lalu, yang mampu memadukan unsur kekuatan, keindahan, dan mitologi dalam satu karya monumental.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: